Monday, December 17, 2012

Life of Pi (2012) Review + Interpretation with some spoiler.



UAS merupakan mimpi terburuk bagi para siswa-siswa sekolahan di seluruh dunia.  Coba deh lu bayangin, dalam seminggu elu harus menghadapi berentet ulangan yang datang dan berusaha membuat otak lu meleleh dan beresiko membuat lu terkena kesurupan ilmiah yang menghebohkan,  sialnya, entah kenapa selalu matematika yang dimulai di hari pertama UAS, which is, membuat elu yang punya muka hepi habis wiken sabtu-minggu mendadak  berubah kayak muka Joker di The Dark Knight  belum mandi 6 tahun.  Untuk ngilangin stres , gw pun pergi ke bioskop untuk nonton film yang digadang-gadang sebagai sebuah film yang akan membuat percaya kita kepada Tuhan.  Gw sih senyum2  sinis ngeliat orang ngomong begitu, secara, melakukan explanation tentang entitas Tuhan itu susah-susah gampang, kalo kagak merambah ke cocologi, palingan ujung-ujungnya bikin teori yang bikin dahi lumayan mengerinyit, tapi ya, mau gak mau, gw harus nonton Life of Pi soalnya gw ini punya blog film, bayangkan kalo sampe seorang movieblogger kayak gw belum nonton Life of Pi, mau ditaruh dimana pantat dan muka gw *eh*



Pi  adalah seorang anak orang kaya di India, bapaknya punya Kebun Binatang di India, otomatis si Pi ini setiap hari ketemu sama binatang  di kebun binatangnya, wah, kapan yek terakhir kali gw ke kebun binatang, rasanya pas masih SD Kelas 3, di kota gw ada kebun binatang, tapi anehnya, kebun binatangnya ini engga ada binatangnya, sehingga Kebun Binatang yang dinamakan taman maskot kota itu berubah wujud menjadi tempat rekreasi buat lari pagi tiap kali hari libur, eh, malah curcol lanjut.

Nah, masalah muncul ketika Pi dan keluarganya mengharuskan mereka menjual semua binatangnya karena Pemerintah kagak bisa lagi ngucurin dana.  Pi bersama keluarganya pun berangkat ke Amerika untuk ngejual binatang piaraan mereka, parahnya, terjadi sebuah badai di tengah perjalanan mereka, sehingga membuat kapal yang mereka tumpangi itu karam. Pi pun terpisah dengan keluarganya, dan selamat dengan menumpangi sebuah sekoci, bersama Richard Parker, seorang Harimau ganas, Pi dan Richard Parker, beserta beberapa binatang lain pun memulai petualangan mereka, ajib.



Biasanya, kalau ngebikin komedi yang memiliki unsure satir itu wajar-wajar aja, contoh Dr. Strangelove nya Kubrick itu salah satu film Satir-Black Comedy yang gelap dan kocaknya bukan main, yah, itu masih dalam konteks Satir yang wajar dan waras. Tapi kalau sampai Satir itu bersentuhan dengan sebuah Agama, tak jarang pihak2 lain mulai tersinggung dan berkoar2 minta itu film di boikot, ambil contoh Life of Brian, entah berapa Pendeta sudah yang melarang agar jemaatnya  tidak menonton film itu  Atau Da Vinci  Code, dimana pas gw masih SD, terjadi demo besar-besaran yang bilang bahwa film itu menyesatkan.  Dan yang paling gila, mungkin yang satirnya benar2 offensive terhadap kaum Theist-Kristen adalah Dogma, yang belum nonton Dogma, cobain deh nonton, tapi siap2 ya kena trolling ama sutradaranya.



Tapi lain hal dengan Life of Pi, sejak  awal, Life of Pi menghadirkan gaya komedi satirnya yang mencoba memberikan guyonan yang berkaitan dengan agama, tapi in a weird way, guyonannya tetap tidak membuat beberapa hati kaum theist menjadi panas, kenapa?  Contoh gampangnya adalah emak gw, beliau adalah well, Theist yang Strict, saat gw bilang Strict, you must know maksud gw Strict itu apaan kan?  Tapi pas nonton Life of Pi, Beliau yang kadang kala susah Open-Minded terhadap sesuatu yang sifatnya free-thinker entah kenapa dibikin duduk ketawa-ketawa aja sama Ang Lee.  Yap, Ang Lee menghadirkan gaya Satir-Agamanya dengan gaya yang bener2 sopan dan berusaha untuk tidak-benar-benar-menyinggung-beberapa-pihak-lain, emak gw yang biasanya selalu bilang bahwa beberapa film di dunia ini memiliki message-message simbolisme dari iblis pada akhirnya senyum2 aja nginget Life of Pi. Tapi anehnya, Sampe sekarang dia ga mau nonton The Walking Dead entah kenapa.



Ang Lee menghadirkan sebuah gaya penceritaan dan visualisasi yang bener2 hopeless.  Nonton Life of Pi ini ngigetin gw sama Cast Away nya Zemeckis, tapi dengan tambahan, sebuah Harimau dan special effect yang bertubi-tubi, CGI. CGI Special Effect itu ibarat sebuah pedang bermata dua, di satu sisi, efek eye-candy nya akan membuat para penonton dimanjakan dengan visualisasi nya yang fantastis, di sisi lain, Penonton akan dibuat bosan bila sebuah film hanya terlalu rely kepada CGI.  Tetapi, khusus untuk Life of Pi, CGI disini tidaklah dibuat hanya untuk bermain-main dan sekedar have fun doang, tapi juga dibikin untuk menambah kesan ‘hiburan semu’ ditengah-tengah kegundahan Pi, bayangkan seandainya Pi kgk pake CGI dan cuman ngapung2 di air doang, gw mah udah keluar dari bioskop di menit ke 40.


Dan, untuk pertama kalinya, gw ngebikin review yang ada spoilernya, spoiler itu bagian inti/sesuatu yang bikin sebuah film itu menarik untuk ditonton, tapi kalo lu udah kena spoilernya,  ya, film itu bakalan ngebosenin karena lu dah tau ceritanya, ini interpretasi gw pas selesai nonton life of PI, jadi tonton dulu filmnya, baru baca bagian ini.



Spoiler Starts Here.

Life of Pi itu kalau secara Harafiah, dan di tonton dengan mindset bahwa ini hanyalah sebesar film hiburan biasa, maka Life of Pi ujung2nya hanya akan menjadi sebuah film cast-away with eye candy CGI, tapi sebenarnya, Life of Pi itu punya meaning yang lebih dalem terhadap unsur Tuhan/Spiritualitas/Apapunitu, dan lagi2, kalo dilihat dari satu sisi juga, film Life of Pi itu film yang terkesan dan seolah2 membuat anda percaya dengan Tuhan, karena si penulis yang nanya2 ke Pi, lebih milih cerita ke 1 dibanding cerita ke dua, ada 2 cerita yang di ceritain disini, yang 1 Pi terjebak sama binatang, dan 1 cerita lagi Pi yang terjebak di sekoci sama ibunya dan para awak kapal yang lain  :

Cerita Ke 1:
Pi terjebak bersama Richard Parker si Harimau gahar, dan binatang lain, Terjadi kejadian binatang ngemakan binatang, si Hyena ngemakan Zebra, kemudian si Hyena ngegigit orangutan, kemudian Richard Parker ngegigit si Hyena, ujung2nya, Richard Parker menjadi Last Animal Standing dan Pi sebagai Last Man Standing.

Cerita Ke 2:
Disini, orang asuransi kagak percaya sama cerita gila Pi yang bilang bahwa pisang ngapung di air, Pi, kemudian menceritakan sebuah cerita lain yang lebih kompleks dan brutal, berbeda dengan cerita pertama, di cerita ke dua, Pi bertahan hidup di sekoci bersama dengan ibunya, seorang pelaut, dan seorang tukang masak, cerita ke dua ini lebih sadis, si pelaut ngebunuh ibu Pi dan pelaut dan menggunakan mereka untuk dijadiin makanan dan alat pancing, Pi yang marah pun ngebunuh si tukang masak, dan menjadikan cerita ke dua sebagai pararel dari cerita pertama, si Zebra adalah si pelaut, si Hyena adalah tukang masak, si orangutan adalah emak Pi, dan Richard Parker adalah Pi.

Mulai dari sini, penonton akan dipaksa untuk memilih mana cerita yang bener, mana cerita yang Pi makes up, Cerita Pertama itu terkesan Awesome Lie, terlalu banyak hal yang mustahil dan terjadi di dalamnya, terlalu banyak mujizat.  Sedangkan cerita ke duia, lebih rasional dan lebih make senses, walopun ceritanya terdengar brutal dan sadis, sehingga ngebikin opsi lain bercabang jika kamu memilih salah 1 dari cerita yang Pi ceritain.

Cerita Ke 1:
Cerita ke 1 Merupakan petualangan Pi bersama Richard Parker, disini ceritanya lebih lucu, lebih mengharukan, lebih unyu, 1/4 film ini adalah petualangan Pi bersama Richard Parker.

Cerita Ke 2:
Cerita ke 2 lebih sadis, namun entah kenapa,di satu sisi, gw sempet berpikir bahwa mungkin cerita ke 2 ini adalah cerita yang Pi alami, sementara Cerita ke 1 yang Pi alami itu hanyalah sekedear fabolous Lie yang dia bikin, mengapa? karena terkadang, manusia itu lebih memilih fab-lie ketimbang Ugly Truth, Cerita ke 2 ini lebih rasional dan makes sense.  Cerita ke dua menjelaskan semuanya, bahwa sebenarnya, Richard Parker adalah metafora dari Pi sendiri, seluruh kejadian yang terjadi antara Richard Parker dan Pi di sepanjang film merupakan pergolakan batin si Pi terhadap dirinya sendiri, si harimau merepresentasikan Point of View Pi dari sudut pandang yang lain, dan Richard Parker itu merupakan simbol, simbol untuk percaya pada sesuatu yang lain, sesuatu dan gagasan untuk menatang dan melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.

Kesimpulan:
Awesome Lie, atau Ugly Truth?, bukan itu intinya, inti cerita dari   Life of Pi adalah adalah sudah beranikah kamu untuk mempertanyakan  dan menantang segala macam gagasan yang sudah menjadi dogma dan membatu dalam kepala kamu? sudah berani gak kamu memandang segala hal dari sudut pandang yang berbeda? atau bahasa inggisnya: do you already have the courage to ask everything? courage to rebel againts everything? that's the point, think different, and you see different things.  *buka kamus*



Akhir kata, selain membuka pikiran, menjadi hiburan dewo ditengah UAS, calon film terbaik tahun 2012 sekaligus film yang akan menjadi debat panjang tiada henti, Life of Pi tidak hanya memberikan sebuah hiburan dengan meaning dalem segala macam, Life of Pi IMO mencoba menunjukan, dan mencoba memberitahu, bahwa Tuhan itu ada bagi mereka yang merasakan.




PS:
Film ini bikin gw galau, mengapung-ngapung di laut bersama Pi itu ngingetin gw ama lagunya The Police, yang Message in A Bottle, ada yang udah denger? ini lagu keren lo.


1 comment:

  1. Mungkin kata denial Freud lebih pas gan ketimbang awesome lie haha, FYI aja gan, Richard Parker itu menurut ane diambil dari novel-nya Edgar Allan Poe yang jdulnya The Narrative of Arthur Gordon Pym, dimana di dalem cerita, Richard Parker justru mati setelah berhasil survive dari badai, doi dibunuh dan dimakan sama empat survivor lainnya

    ReplyDelete