Wednesday, July 2, 2014

Don't Deliver Us from Evil (1971) Review


Udah bukan rahasia lagi kalau yang namanya film cult itu ga jauh dari label film biaya budget ecre2 dan teknikal seadanya. Nengok ke belakang, kita bisa liat The Evil Dead si Raimi, Branded to Kill si Seijun Suzuki, El Topo si Jodorowsky, Eraserhead si Lynch, ampe Braindead si bangsat Peter Jackson sebagai film cult yang sekarang jadi tontonan wajib para dedek2 moviebuff. Cult identik dengan konyol, murahan, dan ga jelas. Kesannya emang keliatan kayak guilty pleasure, tapi film cult punya jiwa, dibalik wujudnya yang kotor itu, dia punya sesuatu yang cuma pecinta film sejati doang yang bisa ngerasain. Hal tersebut gw rasain kembali pas gw nonton DON'T DELIVER US FROM EVIL, terakhir kepala gw dibikin shock begini ya pas nonton Possession, pas disodorkan Don't Deliver Us from Evil gw cuma bisa ngomong "wadoaech" pas filmnya kelar.