Thursday, December 6, 2012

The Walking Dead Season 1 (2010) Review.


Kalimat dengan nada berintonasi tinggi  "akhirnya!!!", akhirnya berhasil gw lontarkan saat selesai marathon tv series ini.  Pheww karena gw 2 hari 2 malem ngendem dalam kamar nonton The Walking Dead, pheww karena mata gw udah mau meledak karena sembari gw nonton The Walking Dead, gw sekaligus belajar geografi/sosiolgi/matematika segala macam buat UTS, dan pheww karena gw engga mandi dua hari kare... engga lah, gw mandi kok, cuman mandi bebek, gak sampe semenit gw mandi kelar, jadi mungkin itu gak masuk itungan mandi kali yak., wuehehehe~~~~

Tahun 2010 The Walking Dead mulai menggaung namanya diseluruh dunia, tahun 2010 gw masih maniak otaku, paling skeptis dengan yang namanya tv series barat, apalagi tv series barat bertemakan zombie.  Dalam pikiran gw, gw sudah mensetting mindset bahwa Anime adalah tv series terbaik di dunia, gw nganggep The Walking Dead itu hanyalah sekedar Land of the Dead atau Dawn of The Dead, yang dijadiin tv series, satu tahun kemudian, agustus 2011, gw nonton The Shawsank Redemption, pas filmnya berakhir....

gw speechless.

Ah anjrit, twistnya itu lo ya Tuhan, beh, bikin gemes deh, gw ga nyangka aja ternyata ujung2nya bisa dibikin gitu.  Filmnya epic dan bikin gw kaget setengah mati, meskipun shawsank itu kind of overated sih, bagus sih bagus, cuman kayaknya masih belum pantes menyandang posisi no.1 di IMDB top 250, haidueh, dan sekitaran tahun 2011, gw punya tante yang tinggal  di Jakarta, beliau ini dikit2 nulis status perihal The Walking Dead, gw sih sinis aja negbacanya, masa tante gw yang penampilannya glamor dan berpendidikan mengejar gelar tinggi di Universitas Indonesia demennya ama The Walking Dead, padahal umurnya udah mirip2 ama umur emak gw, which is, aneh aja gw ngeliatnya.



nah lebih baik denger lagu ini sambil baca review ini. cocok banget sama reviewnya.

Satu tahun kemudian, lebih tepatnya, dua hari yang lalu, gw memutuskan untuk mendonlod The Walking Dead season 1 dengan cara meminta2 link di kaskus (ujung2nya diberi torrent.), donlod season satu dulu supaya ngetest ini tv series bagus apa kagak, takutnya gw nyesel 4 jam nungguin donlod kelar ujung2nya malah dapet tv series dengan cerita random, tapi pas mulai nonton episode satunya, ternyata gw salah besar, ini tv series memang edan.



Pengalaman pertama gw dengan film zombie itu sekitar 4-5 tahun yang lalu, gw lupa tepatnya tahun berapa, gw nonton film zombie di trans tv yang berjudul "Night of The Living Dead." versi remake 1990, bukan versi George A. Romero.  Gw nontonnya malem2, sendirian, orang tua gw pergi ke acara keluarga, gw dtinggal sendiri dan dijanjikan akan dibungkusin nasi goreng arema 7 rebuan. Pas nonton film zombie pertama gw itu, entah kenapa perasaan pas nonton film begituan aneh aja rasanya, kita disuruh ngeliat sebuah makhluk yang kayaknya ada unsur supranaturalnya, tapi sebenarnya zombie itu makhluknya enga supra, palingan tertular virus atau sebangsanya.  Kalo zombienya nongol cuman satu sih kagak masalah, tapi pas berame2 nongolnya, beh, perasaan terror yang tiada henti itu terus mengalir dalam saraf ketakutan gw (emangnya ada saraf ketakutan), tapi lama2, gw jenuh juga keseringan nonton film zombie yang bebegituan aja, film horor-zombie yang gw akuin itu sampai akhir ini cuman Shaun of the dead, [Rec], ama Night of the living dead, sisanya so-so aja.  Sampai gw nonton The Walking Dead, yang notabene di sutradarai oleh Frank Darabont, sang director The Shawsank Redemption...

The Walking Dead mungkin menurut gw adalah sebuah tv series yang berhasil memadukan unsur drama yang bener2 bikin penonton merasa simpatik dengan nasib tiap karakternya, ditambah sosok hero leading character yang bener2 macho sekaligus powerless, chemistry para karakter di sini, serta sosok teror zombie yang menghantui mereka sepanjang saat.  Perasaan gw campur aduk pas nonton The Walking Dead, ini tv series benar2 engga jelas jenisnya, drama iya, horor iya, survival iya, adventure iya, semuanya diobok2 jadi satu, berasa kayak nonton Lost, digabungin ama supernatural, dicampur lagi ama The X-Files, diaduk dan diberi sentuhan Star Trek season 1-3 versi tahun 60-an, dan voilla, The Walking Dead lah hasilnya.



The Walking Dead jelaslah bukan film horor macam Night of the living dead yang dijadiin berpuluh2 episode, The Walking Dead itu adalah sebuah drama tentang perjuangan para manusia yang berusaha bertahan hidup setelah dunia kacau oleh invasi zombie2 berbahaya, makanya gw sama sekali ga nemuin unsur yang nakut2in disini, bukannya ketemu horor, malah ketemu sebuah setengah family drama yang bener2 bikin mata gw ngilu2, mari kita coba tengok episode 1, dimana Rick Grimes, sang protagonis utama kita tiba terbangun di sebuah rumah sakit dan menyadari keluarganya menghilang dari rumahnya, si Rick tiba2 sujud di lantai sambil nepuk2 pipinya sambil bilang ini mimpi kan? ini mimpi kan? adegan itu memang terihat pengennya emosional, dan awalnya hanya terlihat sebagai sebuah adegan sampingan aja, tapi ini udah menjadi petunjuk besar bahwa The Walking Dead ini akan dibawa kemana ceritanya.

Ga sampe disitu, selanjutnya akan ada si Morgan yang berusaha nembak istrinya yang telah berwujud  zombie, di adegan itu, Frank Darabont berhasil mengaduk2 emosi para penontonnya lewat iringan musik yang agak 'touchy' pas adegan  yang bikin jantung penonton dag-dig-dug itu, sehingga pas shot nampilin muka si  Morgan yang galau sambil berusaha nembak bininya, motifnya Darabont di The Walking Dead udah keliatan dengan jelas, bahwa The Walking Dead akan menuju ke sebuah Drama survival post-apocalypse dengan kemelut konflik antar karakter, dan bukan menjadi sebuah horor-nightmare zombie yang gitu-gitu aja, The Walking Dead ini drama, bukan horor, that's it, dan walaupun agak menyimpang, ide seperti ini works for me, engga ada unsur horor nakut2innya karena penggunaan settingnya kebanyakan di siang hari, ga tau deh season 2nya gimana, yang jeles atmosfer horornya jarang muncul, tapi perasaan touchy2 miris itu masih berasa pas gw nulis review ini.

Karakter utama, yaitu Rick Grimes adalah seorang sosok protagonist yang bener2 sederhana, Rick Grimes digambarkan sebagai seorang polisi yang bener2 menjunjung tinggi nilai sebuah moralitas masa lampau di saat dunia sedang kacau balau.  Terlihat jelas di setiap episode, Rick Grimes berusaha nolongin orang2 yang udah nolongin dia, walaupun itu menempuh bahaya sekalipun.  Rick yang notabene adalah Leading character disini digambarkan sebagai seorang Leader secara tidak langsung yang sama2 punya perasaan humanitas yakni masih galau2 random kalau mau nyelametin orang tapi masih takut kalau ketemu zombie, selain Rick, ada banyak karakter lain yang kalo gw sebutin atu-atu disini, ntar spoiler jadinya deh, yang jeles, Chemistry karakter disini bener2 tertata dengan baik, konfliknya berasa, emosinya berasa, tegangnya berasa, adegan selingkuhnya berasa *eh*

Overall, The Walking Dead adalah sebuah tv series yang bener2 memukau, episode terbaik di season ini jelaslah berada di episode perdananya, mulai dari situ, kemelut drama yang bener2 berputar kesana-kemari bener2 berjalan rapi dan teratur, beberapa episode kadang mengalami penurunan kualitas, dan tak jarang juga mengalami peningkatan, jadi jangan pernah harap kamu akan ketemu sama aura horor yang bikin kamu ga bisa tidur nyenyak, justru drama disini yang bisa bikin kamu ga tidur nyenyak.  Fight the dead dan fear the living merupakan sebuah slogan di film ini, selain slogan, kalimat itu merupakan sebuah pernyataan bahwa yang namanya hidup itu jauh lebih berat dibanding harus melawan zombie, sebuah cerita tentang kehidupan di masa post-apocalypse yang menawan dan menyenangkan, Frank Darabont menghadirkan sebuah tv-series zombie dengan cita-rasa yang berbeda, salut!



PS: The Walking Dead Season 2 Review menyusul (melesat kencang dengan 40 kbps.)



0 comments:

Post a Comment