Thursday, March 29, 2012

The Lord of The Rings: The Two Towers (2002) Review.




The Lord of The Rings: The Two Towers (2002)
Kelanjutan Cerita Collosal Epic Fantasy Lord Of The Rings di Buku kedua karya J.R.R Tolkien yang di garap di Layar besar memenuhi semua ekspektasi dari Peter Jackson. Dirilis setahun setelah 'The Fellowship of the Ring'. Two Towers menceritakan tentang kebangkitan kekuatan kegelapan Sauron, yang berpusat di Dua Menara yaitu; Barad-ur dan Isengard. Film Epic ini masih dihiasi esemble cast terkenal dari film yang dulu (SPOILER: Minus Sean Bean/Boromir, soalnya dia mati di Fellowship.)

Director: Peter Jackson

Starring: Elijah Wood, Ian McKellen, Viggo Mortensen, Orlando Bloom, Liv Tyler, Cate Blanchett, Hugo Weaving.




                                                      "this is sparta~~~~~~"



Synopsis:
Ini adalah Kelanjutan Petualangan 'The Fellowship of The Ring' dalam misi mereka menghancurkan 'The One Ring' milik Sauron. Dimana para anggota fellowship sekarang berpencar mengikuti jalan Masing Masing. Frodo dan Sam berpisah dengan rombongan demi mencari jalan aman menuju Mordor, dalam perjalanan mereka bertemu Gollum yang bernama Smeagol.. Yang berjanji menunjukan mereka jalan menuju Mordor. Aragorn, Legolas, dan Gimli berusaha mengejar Merry dan Pip yang telah diculik oleh Goblin, mereka telah ditolong oleh Gandalf yang telah bangkit dari kematian. Merry dan Pip ditinggal dengan para 'Ent' untuk mencari sekutu, sementara Gandalf, Aragorn, Legolas, dan Gimli (Typical RPG character; Wizard, Warrior, Rouge) pergi ke Rohan, suatu negeri manusia untuk mencari bantuan Demi menghentikan laju Pasukan kegelapan. Sauron membangun pasukan kegelapannya di bantu oleh sang penyihir Saruman. Sauron menguasai Mordor dari menara Barad'ur, dan Saruman dari menara Isengard. Saksikanlah bagaimana 'Fellowship of the Ring' mengalahkan kekuatan gabungan dari Dua Menara! 'The Two Towers'


                                             "ini game kapan2 akan direview sama mbAhdArmoOoO,lol"



Bila di ibaratkan dalam dunia game.. 
'The Fellowship of The Ring' adalah sebuah GUILD dari game MMORPG "World of Warcraft" yang terdiri atas 9 orang player, mereka menyelesaikan berbagai dungeon sulit bersama-sama.
'The Two Towers' adalah "Warcraft" sebuah game Real-Time Strategy yang menyelesaikan quest dalam kelompok dan terlibat perang besar besaran.
Hal yang berhasil gue tangkep dari film ini adalah LESS ADVENTURE, MORE FIGHTING!! Hanya sedikit bagian petualangan, sangat kontras dg 'The Fellowship of The Ring' dimana Adventure sangat kental. Lebih banyak pertarungan Kolosal yang sering kita lihat di film seperti "Troy", "300", "Gladiator", atau "Kingdom of Heaven". Perubahan alur cerita ini menurutku sangat pas! Janganlah terlalu mengedepankan Adventure sehingga menjadi monoton. Perubahan scene yang serasi sekali jadi setelah pertarungan di Rohan, langsung pindah scene jadi melewati rawa menuju Mordor. Jadi kita dapat mengikuti cerita. Sekali Lagi Peter Jackson berhasil menciptakan Chemistry yang Spektakuler antara para bintang. Absolutley one of the best movie ever!



 "dibalik kesungguhan hati A.R dalam mereview film,terdapat wajah buruk rupa,inilah wajah A.R selama ini,LMFAO" (by:mbAhdArmoOoO)



Pros (+)
+ True to the Book; semuanya sesuai dengan buku.

+ Ensemble Cast; aktor terkenal semua.

+ Epic World; Lebih Hebat dari Hogwarts atau Narnia.

+ EPIC Battle; setiap Epic Fantasy wajib punya perang skala besar.. This is one of the best.

+ Long Duration; film ini lama coy!

Cons (-)
- Coba ada Gerard Butler memimpin pasukan manusia. Dia bisa teriak... TONIGHT WE DINE IN HELL!!!! (ini bukan cons A.R!!! ) By mbahdarmo

Score: 5/5
★★★★★ (balik ke jaman dulu ya,kan skrng make 10/10,sekali2 dong pake skor 5/5 stars untuk film hebat seperti ini,XDDDD)

Reviewed By.A.R.



Wednesday, March 28, 2012

The Raid (2012) Dual Review.

yak,akhirnya,film yang ditunggu2 telah tiba,this movies ROCKS,mengingat2 film The Raid merupakan film indo yang fenomenal di tahun 2012 di bulan maret,makanya para KFG crew pun membikin dual review,1nya dari sudut pandang A.R,dan 1nya dari sudut pandang mbAhdArmoOoO,yak,mari dibaca reviewnya ya,soalnya gw harus belajar ini,hampir 1 bulan ini blognya gak gw update,harap maklum,gw sibuk belajar,ditambah harus fokus ikut latihan turnamen starcraft yang musuh2nya dewa semua,loh kok jadi curhat begini deh,langsung aja deh kita review filmnya



The Raid Review by A.R:THE RAID (2012)
Wah jujur gua ga nyangka ini film Indonesia, so UNREAL. Film Hollywood ga akan bisa nyamain aksi karya Gareth Evans yang menampilkan Iko Uwais sebagai pahlawan. Si John Woo mungkin ga akan bisa nyamain Martial art film ini, si Michael Bay ga bisa mencontoh kehancuran Dan ledakan yang teratur, intinya action di Film ini GOKIL!!



Tapi selain adegan aksi yang over the top dan sadis, tidak ada lagi yang layak di beri jempol.. Cerita agak ga jelas, penjelasan cerita cuman ada di awal pada saat briefing, selanjutnya hanya cerita yang membingungkan. Si bos gangster Tama (diperankan oleh Ray Sahetapy), sifatnya juga kurang INTIMIDATING, dia kelihatan seperti bos tolol sadis yang pemalas, dia menyerahkan semua tugas pada Mad Dog (Dukun Cebol, gua lupa namanya), dan Andi (Donny Alamsyah). karakter karakter kurang memorable, polisi yang dapat diingat cuman si Rama (Iko Uwais), sersan Jaka (Joe Taslim), si Letnan Wahyu tua bangka (Peter Gruno), dan si Bajingan keras kepala Bowo (Tegar Satrya, sok hebat tapi cedera 3/4 cerita) selain itu polisi tak ada yang kita ingat, jadi kurang mengesankan emosionalnya pembunuhan mereka pun dianggap seperti angin lewat, jika polisi lebih di perkenalkan para penonton juga akan merasa kehilangan saat mereka tewas dalam tugas (Saving Private Ryan FTW). 


Para gangster yang terus bermunculan ga habis habis seperti game Hack and Slash ternama, jadi si Iko Uwais terkesan seperti Zhao Yun. Cerita yang bingung, ga dijelaskan hubungan antar Rama dengan Andi di cerita, si bos Tama dengan Letnan Wahyu juga tidak dijelaskan, seharusnya diberikan Flashback/kilas balik dalam hitam-putih ttg hubungan atau kejadian mereka di masa lalu, sehingga penonton pun makin mengerti ceritanya. Si Mad Dog atau lebih akrab disapa "Dukun Cebol" di tampilkan sangat kuat sekali! Sampai bisa mengalahkan handicap Iko Uwais + Donny Alamsyah, kalo gitu seharusnya dia dong bos gangsternya.. -___-. 


       A.R bilang orang ini lebih hebat dari chuck norris,well,hanya Tuhan dan Gareth Evans yang tahu..


Dan satu lagi kelemahan paling besar; CERITANYA MUDAH DI TEBAK, mereka menyerbu benteng gangster tapi terperangkap, lalu mesti keluar hidup hidup. Itulah sebenarnya ceritanya... Simple, seharusnya tak usah ditambah dilema dan hubungan masa lalu.. Dari awal saya menonton sudah saya tanamkan sebuah kata dalam pikiran saya, "Si Tokoh Utama Iko Uwais pasti selamat" itulah yang menjadi pikiran saya selama menonton film ini, jika seandainya Iko Uwais Gugur, akan terjadi shock twist! Kejadian tak terduga! tapi adegan adegan aksi sempat membuat saya terlena, karena memang hebat sekali.. Si Iko lebih hebat dari Jean Claude Van Damme, si Dukun malah mungkin lebih hebat dari CHUCK NORRIS!! Lagipula film indonesia yang menembus hollywood sudah luar biasa..


lalu.....



Reason why you should watch this:
+ACTION

Reason why you shouldn't watch this:
-STORY

Score: 8.5/10




nah,sekarang giliran mbAhdArmoOoO yang review:

Hampir  5 bulan berlalu sejak gw pertama kali mendengar  film berjudul The Raid garapan Gareth Evans yang  1 ini,kesan pertama  ngeliat trailernya: WOW,music yang sangat ngena ditambah adegan action yang BRUTAL,membuat film ini masuk daftar wajib tonton 2012,sayangnya begitu gw tunggu2 hari perilisiannya tanggal 19 januari,ternyata filmnya diundur ke maret,gw pun makin gak sabar ingin mencicipi atau bisa dibiliang MEMAKAN film yang dibintangi Iko Uwais,berhasilkah The Raid memuaskan dahaga gw yang telah haus akan film Action setelah akhir2 ini tontonan gw film berat2 (film BERAT,bukan BARAT) yang membuat otak gw cape,yuk mari dibaca reviewnya:

Mungkin yang membaca review ini  pasti sdh tahu betul synopsis SEDERHANA dari film ini,20 anggota polisi pasukan khusus yang ditugaskan untuk menyerang apartemen berlantai 30 di pagi buta untuk menangkap gembong teroris (well,gembong penjahat lebih tepatnya) bernama TAMA,seorang bos penjahat merangkap pemilik apartemen di jantung kota Jakarta,beliau menyewakan apartemen itu kepada rakyat miskin jelata yang tak punya tempat berteduh  no,seriously,dia menyewakan tempat itu untuk beberapa penjahat yang ingin minta perlindungan tama dari pihak kepolisian,saat pasukan khusus berhasil memasuki gedung itu,Tama yang memiliki Eye in the sky alias manta di seluruh penjuru apartemen melihat gerak-gerik polisi,langsung saja tama menutus semua akses dan menyuruh seluruh pemilik apartemen  untuk membantai pasukan The Raid (eh,pasukannya namanya pasukan The Raid kan??,lol)


                                                 PASUKAN THE RAID!!!!!


dari awal saja sudah jelas,film ini kisahnya benar2 menarik untuk ditelusuri,biasanya di film2 action lain,kita akan disuruh menunggu beberapa menit sampai ke pertengahan cerita,tapi berbeda dengan The Raid,film ini tidak usah ditunggu lama2 pun,sepuluh menit pertama film ini saja,adegan brutal nan sadih sudah menyelimuti layar bioskop(adegan Tama makan mie is one of my favourite scene) kemudian scene berlanjut ke penyerbuan the raid yang bisa dibilang nekat menerobos masuk kedalam gedung apartemen Tama,,mau apa lagi??,perkelahian epic sudah menunggu mereka begitu mereka masuk.

Well,selama beberapa tahun ini,film Action yang benar2 ngena dihati gw itu adalah The Bourne Ultimatum,Die Hard 4,dan The Dark Knight,tapi baru kali ini gw menyaksikan film yang benar PURE ACTION seperti ini,tiap2 adegan diambil dengan menawan,bisa dibilang,banyak sekali memorable scene yang berhasil masuk dalam alam bawah sadar gw,saat gw melihat pertarungan RAMA yang berjuang keras sambil menggotong temannya dan menghadapi kroco-kroco Tama,it wonderfully makes me speechless,tiap2 adegan fightingnya diambil secara sempurna,berbeda dengan beberapa film2 west-action yang kalau makai senjata api,maka sepanjang film akan memakai senjata api dan tembak2an,dan film asia yang kalau genrenya martial art,maka hanya adegan kungfu+golok saat fighting scenenya,berbeda dengan the raid,segala macam senjata di pakai disini,mulai dari pisau,golok,kapak,palu/godam,sniper,AK-47,senapan pasukan khsus,pistol,revolver,kulkas,hingga tabung gas elpiji menjadi senjata utama di film ini (Im serious about the last one),sehingga The Raid bisa dibilang TERBAIK  dari segi fighting scene dan actionnya.

                              ngapain deket2 kulkas mas??,ngadem ya??,hayo ntar batal lo.


Nah sekarang,masalah cerita…..well,jangan berharap banyak dari segi plot cerita film yng digarap Gareth Evans ini,mungkin bagi penonton yang sangat suka film berat yang menjadi santapan otak seperti The Girl with the dragon tattoo,akan menganggap the raid adalah film sampah di bagian story,but wait??,didn’t I say,this movie is pure action,IMO Gareth sengaja tidak terlalu mementingkan plot cerita dan hanya fokus di bagian action scenenya,gw sendiri agak kaget begitu melihat verdict  A.R yang menonton film ini dan memberikan skor 7.5,mungkin menurut dia,cerita di film ini kurang dikembangkan,tapi,ini film benar2 pure action,dari 10 menit pertama film ini,The Raid tidak membiarkan kita  berpikir secara logis,bisa dibilang kita dipaksa/dicekoki untuk menikmati setiap fighting scene dan splashing blood dimana2,but hey,I enjoyed it,bahkan walaupun ceritanya buruk,tapi gareth berhasil menutup kelemahan film ini yaitu di storynya,dengan menggantinya dengan film adegan2 yang” wah”,berbeda dengan film action lain,The Raid tampil tanpa banyak omong dan adegan2 cliché dan langsung to the point,The Raid membuat kita harap-harap cemas melihat berhasilkah sang protagonist hidup sampai akhir cerita,karena di film ini,the raid membuat penontonnya tidak yakin dengan keselamatan sang jagoan,itulah yang mebedakan film the raid dengan film lain yng sdh jelas ketahuan akan gimana nasib protagonist utamanya ,dan The Raid menjadi semakin menarik  karena ada beberapa adegan humor yang diselipkan di film ini,salah satunya adegan orang ambon yang bilang "kamorang jangan macam2,saya trada waktu buat tipu2"dan "KALAU AKU MUAK,AKU MENGILA",sukses mebuat seluruh isi bioskop bergemuruh ria.


           "kamorang jangan macam2,saya trada waktu buat tipu2"

"KALAU AKU MUAK,AKU MENGGILA" WILL BE THE NEXT INTERNET MEME



Masalah acting,well,bisa dibilang Iko Uwais masih terlalu kaku,gaya ngomognya itu seperti lagi membaca script,but still,walaupun dia kurang di acting,dia dewo kok di action scenenya,sama juga dengan sersan Jaka yang mukanya mirip VJ DANIEL,walaupun dia kurang di acting,tapi skill fightingnya cukup membuat dercak kagum,dan tetap saja,pasukan golok orang ambonlah yang lumayan epic,adegan 5 vs 1 itu seperti sekelompok power ranger melawan monster jahat,lol(kali ini monster baik lo,XDDDD),yang harus gw salut disini adalah,MAD DOG IS A GOD,or A DOG!!! Yayan Ruhian berhasil tampil maksimal,menurut gw,dia bisa dibilang THE REAL MAD DOG!!!,waktu gw liat di jajaran cast di IMDB ada yang namanya MAD DOG,gw kira orang GUNDUL,BOTAK (same aje),dan BEROTOT,ternyata malah kurus kering begitu,tapi yang namanya dewo ttp saja dewo,Doni Alamsyiah juga bagus penampilannya disini,bajunya ngefit sekali sama karakter dia,dan ray sahetapy benar2 mantap aktingnya,oke langsung saja ke conclusion:


                            salah 1 epic scene yang mantap,INI BARU GREGET!!

"ini orang bisa dibilang penjahat tapi punya mental kesatria. Ngebunuh orang pake pistol itu gak greget, tinggal dor langsung mati. Tapi kalo ngebunuh setelah mengalahkan orang dalam pertarungan "INI BARU GREGET !!!"


Overall,The Raid tampil maksimal,ditengah gempuran film2 indonesia yang kebanyakan sampah,yng gw salut adalah Taktik pintar Gareth Evans ,dia mengikutkan film ini ke festival film,ingin melihat gimana tanggapan kritikus film,beruntungnya,film ini dapet positive review dari kritikus2 film,sehingga kesuksesan film ini di tanah air sudah terjamin,The Raid berhasil melebihi ekpekstasi gw tentang film ini,walaupun its lacks in story,beberapa plot hole,acting yang kaku,but still,its rich in action,yang gw kurang sreg ini adalah scoring film ini yang katanya ditangani oleh personil Linkin Park,tapi masih ttp kurang berasa aura Linkin Parknya.

mbAhdArmoOoO Verdict:

9.0 out of 10


Memorable Quotes:
1. Mad Dog: "ini baru ada gregetnya"
2. Tama: "Salah saya apa pak polisi"
3. Pimpinan Machete Gang: "Kalau aku muak, aku menggila"\