Thursday, November 21, 2013

Sokola Rimba (2013) Review.


HORE, ALYA ROHALI MAIN FILM LAGI!!!




Saya mesti mengangkat 2 jempol tangan saya (bahkan 4 kalau bisa) untuk Riri Riza, kenapa? karena Riri Riza baru saja melahirkan sebuah karya sinematis yang membuat saya mengalami cinematic orgasmo. Kita diajak oleh Riri untuk bertualang di hutan Jambi, bersama Butet Manurung (Prisia Nasution, yang sempat saya kira sebagai Alya Rohali) yang mengajar anak-anak di pedalaman hutan nan jauh dan terpencil. Butet, dalam upayanya untuk memberantas penyakit buta huruf akan menemui banyak rintangan yang menghalangi dirinya dalam rangka mencerdaskan para anak-anak rimba. Udah, segitu aja, nanti kalau saya ceritain lebih banyak ntar malah ga asik lagi.


Bukannya saya LEBER (Lebay dan Berlebihan), tapi Sokola Rimba memang benar-benar memberikan kita sebuah pengalaman sinematis yang menyenangkan, ini terlihat dari seluruh jejeran departement yang bekerja secara maksimal. Script yang ditulis Riri Riza nyaris tidak ada bolong-bolongnya. Scoring musik yang tenang dan damai, walaupun ada sedikit sentuhan rebellious-nya. Hingga sinematografi dan AKTING yang buat saya sangatlah top notch dan masterful in filmmaking, ini membuat saya menobatkan Sokola Rimba sebagai salah satu film Indonesia terbaik yang rilis tahun ini, ciyus.

Di sepanjang film, Gunnar Nimpuno menyuguhkan kita berbagai macam shot-shot yang vibrant dan dinamis. Kalau om Gunnar menghadirkan shot-shot yang gelap dan tone yang suram di Modus Anomali kemarin, maka di Sokola Rimba, kita diberikan warna yang eye candy nan stylish yang berhasil membuat saya terhipnotis dan tidak bisa mengalihkan pandangan saya dari backgroundnya yang cantik dan indah, walaupun di satu sisi ada adegan yang sedang berjalan. Mata saya dimanjakan secara habis-habisan oleh panorama yang dihadirkan oleh Sokola Rimba.

Lagunya baguuuuuuuuus banget, play aja sono, iringan musiknya itu beh.

Seluruh jejeran para pemain pun memberikan akting yang luar biasa gila-gilaan. Kalau Robert Downey Jr dilahirkan untuk memerankan Tony Stark, Malcolm McDowell dilahirkan untuk memerankan Alex DeLarge, maka Prisia Nasution memang dilahirkan untuk memerankan Butet Manurung. Akting Prisia sebagai Butet benar-benar realistis dan believable (walaupun sebenarnya agak sulit mempercayai kalau ada orang yang namanya Butet, tapi mukanya kayak Prisia Nasution). Saking realistisnya, saya bahkan sempat berpikir untuk mengawini Prisia Nasution kalau Prisia Nasution ini memang reinkarnasi Ingrid Bergman versi Indonesia, sudah cantik, tinggi, sopan pula, lelaki mana sih yang tidak terpikir untuk mengawini Prisia Nasution jatuh hatinya? Oh iya nyaris lupa, kudos buat akting para anak-anak rimba, apalagi akting si Nengkabau, wih, itu anak memang ditakdirkan untuk menjadi the next Sakurta Ginting. Wahai adikku Nengkabau, ku tunggu kehadiranmu di film yang lainnya.

NENGKABAU!!!!


Sokola Rimba adalah sebuah kejutan kecil yang menyenangkan, saya menyukai cara Riri Riza memasukan berbagai macam pesan moral dan pesan edukasi yang tidak terlalu preachy. Walaupun sebenarnya film ini tidak lepas dari beberapa kekurangan (Ada penampakan motor matic di akhir tahun 90an, flashback yang sebenarnya tidak perlu, etc), tapi toh ujung-ujungnya, kelebihan film ini menutupi kekurangannya. Di saat di mana kebanyakan filmmaker Indonesia membuat sebuah cerita yang asik tanpa character development yang jelas, Riri Riza berhasil menghadirkan sebuah cerita yang menyentuh dan menciptakan berbagai macam karakter yang kuat dengan akting yang mengagumkan. Untuk Riri Riza, Mira Lesmana, dan untuk semua yang terlibat dalam pembuatan film ini, saya ucapkan selamat! Sokola Rimba adalah sebuah pencapaian yang luar biasa, dan kalian telah membuat saya kembali percaya kalau perfilman Indonesia masih belum mati, salut!


PS: Kasian gw sama Mandala Soji, padahal dia sama Prisia Nasution kan sama-sama jebolan acara termehek-mehek, tapi kenapa ya kalau Prisia Nasution akhirnya main film bagus, sementara Mandala Soji main film....ah sudahlah. 

5 comments:

  1. Makin gak sabar nontonnya, rencana minggu besok mau nonton

    ReplyDelete
  2. Reviewnya bikin ngakak sentosa, apalagi setiap nyinggung Prisia Nasution :)))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pokoknya film Indonesia yang ada Prisia Nasutionnya wajib tonton mas!! ahhh mbak Pia~~~~

      Delete
  3. Tidak selamanya batak muka kotak,,tapi yg kotak seringan lucu ' contohnya spongbob hehhe

    ReplyDelete