Sunday, January 13, 2013

Assassin's Creed III (2012) Playstation 3 Review



Sebetulnya game ini udah dibeli sejak November 2012, tapi gua baru main Januari 2013 soalnya PS3 gua disandera oleh si Admin mbahdarmoOoO. Gua baru tamat kemarin malam, dan endingnya terlalu absurd bikin gua ga bisa tidur. Nih gua review game karena ingin mencurahkan peasaaan gua setelah main game ini dan gua belum tidur nih pas nulis review ini.


(by the way, ini Review Video Game pertama KFG)


Assassin's Creed III menunjukan bahwa di Amerika abad ke 18,
seekor kuda bisa muncul dari pohon jika kita siul.

Assassin's Creed III yang merupakan game ke 5 dalam seri Assassin's Creed, melanjutkan kisah Desmond Miles dkk dalam upayanya menyelamatkan bumi dari Solar Maximum, untuk itu dia berangkat ke kuil First Civilization untuk mengaktifkan alat pelindung planet bumi. Sayangnya letak kunci ke kuil tidak diketahui keberadaannya, sehingga Desmond terpaksa kembali ke Animus untuk mengetahui keberadaan kuncinya dengan kembali ke Abad ke-18 sebagai nenek moyangnya, Connor Kenway yang pernah memperoleh kunci tersebut.

hal ini mustahil dilakukan. selama gua main nih game,
ga pernah double kill sambil pake pistol.

Assassin's Creed III membuat jembatan penyebrangan antara masa depan dan masa lalu melalui alat yang dinamakan Animus. Untuk Story, dimasa depan kita dihadirkan Desmond Miles, yang ceritanya mungkin akan sulit dimengerti bagi orang awam Assassin's Creed franchise. Sebetulnya inilah cerita inti Assassin's Creed, namun segmen masa depan ini lumayan di ignore soalnya ga begitu menarik. Jauh lebih menarik segmen masa lalu, dimana kita bermain sebagai Connor Kenway yang setengah Indian, setengah Inggris. Sejarah dunia menjadi playground bagi seorang Assassin berburu mangsa. Oleh karena itu, muncullah efek Forrest Gump, (yang udah nonton Forrest Gump pasti paham) dimana realita dan fiksi menyambung. Sejarah mengatakan bahwa Nicholas Biddle meninggal karena kapalnya tiba-tiba meledak, bukan! Sebetulnya Connor Kenway yang meledakkan, di Battle of Bunker Hill John Pitcairn ditembak, bukan! Sebetulnya si Connor Kenway yang membunuhnya, Paul Revere gagah berani menyebrang lini pasukan inggris sendirian dengan naik kuda, bukan! sebetulnya Paul Revere cuma dibonceng si Connor Kenway.  Begitulah, efek Forrest Gump. Tapi yang mengecewakan Revolusi Amerika yang digempar-gempurkan saat promo cuma jadi background, soalnya game ini berfokus pada sesuatu hal yang lain.

Walaupun dinamakan game Open-World, Ubisoft memaksa para gamer bermain linear selama 4-5 jam-an, ya, pake jagoan lain pula. A totally different dude! (anehnya orang ini lebih likable daripada Connor sendiri) Demi membangun plot dan membuat tensi. Harus dibilang ini cara yang sangat payah untuk memulai game Sandbox. Tapi gua musti mengakui kalo pendekatan seperti ini berfungsi karena Plot Twist gokil di awal awal. Jadi para gamer sabar aja main 4 chapter awal.. it's totally worth it.

Para Karakter not memorable enough, Jagoan kita Connor Kenway ga punya personalita, Antagonis lebih menarik, bahkan guru si Connor yang lumpuh pun lebih menarik dari dia. Tapi mungkin tema yang ingin diangkat oleh Assassin's Creed III adalah Vengeance, balas dendam udah menjadi plot yang sangat mainstream banget, tapi it works! ya udah! selain itu tema Father-Son Relationship. (SPOILER) Kesulitan Connor mendapat figur ayah saat kecil, tercermin pada hubungan keras dia dengan mentornya Achilles Davenport, dengan juga hubungan awkward dengan bapak kandungnya Haytham Kenway. (SPOILER)

Ending.... bukan spoiler sih tapi yah.... terlalu EPIC kalo dibilang jelek, dan terlalu ABSURD dibilang bagus.


Assassin's Creed III adalah sebuah  game Sandbox sejarah yang dipenuhi konten kreatif, saking banyaknya konten yang ada, kita jadi bingung dan bosan, jadi konten yang banyak itu ga kita gunakan karena kurang relevan. Ah ada minigame poker (buat apa? di facebook juga bisa), Kita bisa beli perangkap sama umpan etc buat nangkap hewan (buat apa? beruang sama serigala bisa gua bantai pake piso ko) Desa harus dimakmurkan biar ada pendapatan uang (buat apa? tinggal curi aja harta karun dapet duit cepat) Ada terowongan bawah tanah biar cepat pindah lokasi (buat apa? kan ada Fast Travel system) Kita bisa rekrut Assassin lain (buat apa? sendirian pun gua tamat ko!) Ubisoft memang membuat konten yang bagus, tapi karena kebanyakan, gamer akan lebih memilih cara yang simple. untuk apa repot-repot kalo bisa lebih simple?

logika bodoh Assassin's Creed yang lalu masih terpakai disini.
*Ketauhan membantai 20 orang* tinggal sogok saksi mata langsung lupa semua

Dari segi Graphics, sepertinya Ubisoft terlalu ambisius. Karena merasa Anvil kurang bisa bersaing, Ubisoft memutuskan menciptakan Engine baru "AnvilNext" yang menyaingi bahkan mungkin melebihi game engine mumpuni generasi kini seperti RAGE (Grand Theft Auto IV, Red Dead Redemption, Max Payne 3), CryEngine (Far Cry, Crysis), Unreal Engine (Gears of War, Mass Effect) hingga Fox Engine (Metal Gear Solid 4, Metal Gear Rising). Engine AnvilNext ini spektakuler, bisa merender hingga 1.000 karakter dalam satu frame, bisa menyebabkan cuaca dinamis, bisa menciptakan hutan dan laut realistis. Tapi kehebatan game engine ini sendiri yang menjadi kehancurannya. Karena terlalu revolusioner, konsol generasi kini (Xbox 360 & PS3) ga mampu nge-runnya. Akibatnya, terjadilah slow rendering dan yang namanya glitch atau bug. inilah contoh bug dan glitch di Assassin's Creed III:

AC3 hebat! Red Dead Redemption ga bisa begini. -fanboy AC
gara gara A.I kacau balau, gua ga selesai nih misi!
orang ini ditarik ke neraka.

ga semua glitch itu buruk. nih ada yang lucu juga (Connor nge-Fapping redcoat sampe mati)

Assassin's Creed III adalah korban kehebatan diri sendiri.


Dari segi gameplay, Assassin's Creed III merombak control scheme Assassin's Creed series, Meminimalisir HUD, dan merubah cara free-running dengan menambahkan tree climbing. Harus gua bilang, Free Running di Assassin's Creed III dibuat lebih simple dengan memencet satu tombol saja. Freerunning disini kurang fun, karena lebih merupakan paksaan daripada sebuah kenikmatan, jika musim dingin salju menumpuk, memperlambat pergerakan, terpaksa freerunning di pohon, Setting kota kolonial yang lebar juga kurang memungkinkan untuk free running di kota Boston atau New York. Combat terlalu gampang, Connor bisa melawan pasukan 50 orang sendirian, Kill Animation memang keren, tapi karena combat yang gampang dan keseringan berantem daripada menyelinap membuat Assassin's Creed III seperti bukan game Assassin's Creed. Sebetulnya Connor itu Assassin atau Warrior sih?! fondasi yang dibuat Assassin's Creed pertama ditinggalkan begitu saja oleh ubisoft. padahal hal itulah yang udah jadi ciri khas Assassin's Creed series.


Menurut gue ada 4 hal cara membuat Assassin's Creed III menjadi lebih baik.

4 Ways to make Assassin's Creed  III Better

1. No More Viewpoints.
Satu hal yang belum dipelajari ubisoft dalam membuat game Assassin's Creed adalah jenuhnya para gamer dengan yang namulanya Viewpoints. Mungkin bagi gua, disuruh manjat tempat tinggi biar menjelaskan peta itu suatu hal yang ga berguna, ambil contoh Grand Theft Auto, Red Dead Redemption, dan Saints Row. Peta mereka udah jelas dari awal, game game itu lebih fun kan?

2. Combat.
Ubisoft musti mendesain ulang combat system Assassin's Creed, karena combat System seri Assassin's Creed dari dulu memang payah. abil Contoh Rocksteady Studios dengan Arkham Asylum mereka. Combat revolusioner Arkham Asylum udah jadi benchmark combat system seluruh gaming. Uncharted pun sudah meredesain combat systemnya, Memang AC3 juga udah meredesain combatnya. Namun bagi game yang mengandalkan Melee sebagai senjata ampuh, AC3 sungguh mengecewakan.

3. Romance
Game Sandbox tanpa romance sama saja dengan sayur tanpa garam, Assassin's Creed ada Altair & Maria, Assassin's Creed II-Revelations ada Ezio dengan bejibun wanita, Assassin's Creed III ga ada romantic subplot.

4. Jesper Kyd
Setiap game atau film success harus mempunyai komposer yang bisa membuat Theme Song memorable. Bila film, kita bicara John Williams dengan Star Wars, dan Jurassic Park. Hans Zimmer dengan Pirates of the Carribean dan The Dark Knight trilogy. Bila bicara Game, ada Jeremy Soule dengan The Elder Scrolls franchise, Harry Gregson Williams dengan Metal Gear Solid series, dan juga Jesper Kyd dengan Assassin's Creed II. Sountrack yang dia bikin di AC2 sungguh ikonik, dan bagi gua udah pas jadi theme song Assassin's Creed franchise. Musik buatan Lorne Balfe untuk AC3 ini ga seikonik Jesper Kyd. Bring back Jesper Kyd!

oya, ane kagak review multiplayernya karena ga sempat. Range wi-fi ga sampe konsol gua.

long story short... we play games because it's fun. Assassin's Creed III is not really fun.
that's it for me. now for the verdict.


22 comments:

  1. Rendah amat lu ngeberi AC III cui, gw kira lu beri 10 saking ente CINTA-MATI-AMA-ASASINS-CREED-SERIES-MAIN-SIANG-MALAM-SAMPE-KAGAK-KUAT-SEKOLAH-SORRY-YA-NO-OFFENSE.

    ReplyDelete
    Replies
    1. lu ga usah komentar! gara gara elu sandra PS3 gua. jadi baru sempat main sekarang!

      Delete
    2. ane review obyektif gan. walaupun ane fans berat Assassin's Creed series. kalo gamenya jelek ya jelek, kalo gamenya bagus ya bagus!

      Delete
    3. btw cepet amat lu namatin ini game ajaib,ekstrim amat yak nafsu gaming lu akir2 ini since gw nyandera PS3 lu, wkwkwkwkwk

      Delete
  2. rasanya kurang pas kalau di beri rating 7,5 secara..boleh dibilang seri inilah yang terbaik dari seri AC pendahulunya...kalau mau simple, yah bisa liat grafik, gameplay, map nya yang lebih luas..dan masih banyak lagi..
    mungkin rating 7,5 lebih pantas ke karakter(Conor)Assassin nya.
    Just my opinion :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setiap opini & masukan akan sangat dihargai :D

      Delete
  3. gw setuju malah dengan penilaian 7.5 kurang malah...
    pertama gw maenin ni game, gw gak dapat feeling seperti gw maenin assassin's creed sebelumnya.

    free running yang biasa gw klik kanan sama tekan space ( gw maen di pc) di permudah cuma dengan klik kanan doank.
    fight terlalu mudah, jd gak ada tantangannya.
    belum lagi masalah performance yang buruk di pc + bug nya.
    mungkin kalo gw bilang paling kurang gw suka itu storylinenya.
    kurang EPIC

    ReplyDelete
    Replies
    1. at least somebody agrees with me :D

      Delete
    2. Ane juga setuju game ini dikasih penilaian 7.5, Gan. Entah kenapa ane juga ngerasa kurang mendapatkan "feel assassin" seperti yang ane rasain pas mainin tokoh ikonik sebelumnya, Altair sama Ezio.

      Delete
  4. Ane setuju gamenya dikasih 7.5 soalnya ane gak ngerasain assassin lagi endingnya juga gak ngerti trus atap-atap rumahnya dah segitiga gak kayak AC 2 yg datar jadi gampang nge-assassin musuh dari atas dan 1 lagi ane lebih suka ezio daripada connor

    ReplyDelete
  5. inti nya....
    greget / seru nya maen game assasin creed 3 ga terasa sama sekali....
    Tambah lagi errornya lucu2... bisa nembus masuk ruangan/tebing... trus ga bisa keluar lagi
    orang/binatang yg udah kita bunuh, kadang gerak sendiri....
    kalo geraknya pelan sih ok... ini kok jadi gemeteran kayak epilepsi gitu
    mendingan pakai trainer aja... asal cepet tamat + dlc nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya balik lagi ke review saya tadi, AC 3 terlalu modern buat konsol masa kini. Harusnya AC 3 disimpen buat PS4 atau Xbox One.

      Delete
  6. 7.5 ga ketinggian?
    gw juga fans assassin creed series tapi buat gw assassin creed 3 ini terkesan jauh lebih jelek drpd generasi sebelumnya...
    jauh banget...
    dari storyline dan gameplay menurut gw jadi jelek banget...
    grafik emang makin bagus tapi ya itu banyak bug kek ss agan di atas...
    content ga guna nya juga masih banyak...
    semoga di assassin creed 4 udah di benerin deh smuanya...
    :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurutku juga gitu gan! soalnya AC4 Black flag kan udah next gen, udah era XBox One & PS4 jadi ga ada masalah ngerun game sekaliber ini, tinggal soal ubisoftnya aja yang musti mengimbangi PS4 & Xbox One

      Delete
    2. Game efeknya memang sy akui lebih bagus, sy fans AC Series, tapi dari segi jalan cerita dan karakter kurang berkesan.
      Tidak seperti Ezio dan Altair :D
      AC4 tidak ada di XBOX360 sama PS3?? :(

      Delete
    3. ada juga, tapi juga ada buat PS4/XBOX ONE

      Delete
  7. AC III yang sampai adegan nnton teater itu gmn cara skip nya? kok nnton trusndak lanjut" main game nya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah saya kurang tahu soal begituan mas. coba diinstall ulang, siapa tahu bisa.

      Delete
  8. ane sih mo ada bug atau gak masuk akal, cuman maen dari kaset bajakan yang penting bisa dimaenin sampe tamat :v

    ReplyDelete
  9. Setelah tokoh utama memanjat gedung kemudian lompat menggunakan parasut dan mendarat di helipad.kemudian mengambil kotak.setelah itu musti gmn gan?kok gak ada petunjuk nya?cuma kembali ke gua dan mondar mandir gak jelas.

    ReplyDelete
  10. ya gan ac3 emang kurang memuaskan menurut gw sih kek gini

    1.hutan luas bgt di frontier, tapi jenis hewannya cuma ada 10. buat apa buat hutan luas2?
    2.musuhnya gampang2,sampe2 gw gk pernah upgrade senjata apapun di shop apalagi nge crafting. sungguh kreatifitas yg sia2
    3.misinya hambar, jujur aja sih ini lebih ke film daripada game itu sendiri, jadi gk ada feel apa2 selain storynya doang.
    4.ending mengecewakan, di game mah umumnya karakter antagonis matinya epic gtu yak lah ini konyol bgt. vidic, haytham, bahkan charles lee yg matinya gk keren. tokoh antagonis kek mereka pun terkesan "baik". apalagi ama connor seakan2 mereka minta dibunuh (liat aja berapa kali connor lagi lemah terus dibiarin begitu aja ama antagonisnya)

    intinya sih publisher gamenya ini buru2 bgt suruh karyawan2nya buat game, jadi setengah jadi gini deh hasilnya.sad

    ReplyDelete
  11. Menurut saya ini seri ac terburuk. Tapi dengan terpaksa juga saya mengatakan bahwa conor adalah assassin yang paling brutal dalam membantai musuhnya.

    ReplyDelete