Friday, June 14, 2013

Man of Steel (2013) Dual Review



Sudah 35 tahun berlalu sejak Richard Donner menggemparkan dunia dengan film 'Superman' yang menangkap semua imajinasi para comik book nerds seluruh dunia. Sekarang Zack Snyder pun berambisi menghidupkan kembali sosok Superman yang sesuai untuk penonton Abad ke 21.



Synopsis:
Ketika planet Krypton dilanda bencana, Jendral Zod (Michael Shannon) melakukan kudeta terhadap kepemimpinan Krypton. Jor-El (Russell Crowe) kemudian mengirim Codex (sebut saja alat yang penting bagi Krypton) bersama anaknya yang baru lahir ke planet bumi agar selamat dari bencana kehancuran planet Krypton. Anak Jor-El yang bernama Kal-El kemudian hidup sebagai Clark Kent (Henry Cavill), anak dari Jonathan Kent (Kevin Costner) & Martha Kent (Diane Lane) keluarga petani di Smallville, Kansas. Semua berjalan mulus (well, ga gitu mulus sih.. Clark Kecil di bully terus sama teman-temannya) hingga saatnya Clark menemukan kapal survei Krypton dan mengaktifkannya. Pengaktifan kapal itu memberi sinyal pada Jendral Zod, yang kemudian mengerahkan pasukannya untuk menyerang planet Bumi demi memperoleh kembali Codex.


Well.. akan saya kedepankan beberapa masalah yang saya  dapat dari man of steel:

1. Ga ada adegan keluarga Kent menemukan kapsul bayi Kal-El. (padahal ini adalah salah satu part terpenting superman lore)
2. Perry White is Black.
3. Jenny Olsen took the place of her cousin Jimmy Olsen.
4. Antje Traue aka Faora-Ul is freaking hot.

That awkward moment when Morpheus is
Superman's boss


I have to say..... perasaan gue campur aduk habis nonton Man of Steel. Gue suka dengan Superman versi modern dan baru, di lain pihak gue juga ga suka dengan Superman yang lama terlalu berubah. Damn! Warner Bros. emang taking this 'reboot' thing way too seriously!


Jika Seri The Dark Knight sama sekali men-tabukan penggunaan Computer Graphics Imagery (CGI), maka Man of Steel ini justru kebalikkannya! Penuh banget CGI, bahkan menurut gue seluruh adegan di film ini pake Green Screen. (props to the special effects team! they did a really good job) tapi apa yang kau harapkan lagi? Sutradara film ini Zack Snyder, liat aja Watchmen & 300 (spartaaaaa) dia. Emang udah gaya dia begitu ya mau diapain lagi?

Film dimulai dengan prolog di Krypton, entah bagaimana pas prolog ini gua serasa kayak nonton Avatar + The Matrix. Dan bagi diri gue sendiri, prolog Man of Steel di Krypton adalah bagian terbaik dari film ini.

Saking bagusnya prolog ini gua jadi berpikir apabila Man of Steel ini dijadikan Trilogi!
1 film prequel judulnya "Krypton" Film yang menceritakan pertemanan & perselisihan antara Jor-El & Zod hingga bencana dahsyat dan kelahiran Kal-El.. kemudian film berakhir ketika Jonathan & Martha Kent menemukan kapsul Kal-El di Ladang.

Trus harusnya Warner Bros buat TV Mini-series 9 episode yang menceritakan kehidupan Clark Kent kecil di Smallville (emang udah ada serial tipi Smallville, tapi Smallville ituh jelek menurut gue.) sampai Clark bertemu Jor-El di pesawat Krypton.

2 film kedua judulnya "Man of Steel" menceritakan tentang proses Clark Kent menjadi Superman, kerja di Daily Planet, dan kedatangan Jendral Zod menyerang bumi.

habis film kedua, buat lagi TV mini-series tentang kehidupan Superman di bumi menghadapi berbagai penjahat penjahat di komik seperti Lex Luthor, Metallo, Livewire, etc.

3 film terakhir judulnya "Man of Steel Rises"  bercerita tentang seorang supervillain super duper, entah Darkseid atau Doomsday yang mengancam galaksi, dan Superman adalah satu satunya yang bisa menghadapi ancaman ini.

yah... tapi itu cuma menurut gue sihhh~ kalo gua orang Warner Bros. pasti gua mikir gitu, meraih keuntungan gitu~ iseng doang~ jangan dianggap serius~ LANJUT


Sekarang gue jadi makin benci sama mainian KW made in china.


Selepas prolognya yang bagus banget, Man of Steel tidak menelusuri kehidupan kecil Clark Kent kecil. Zack Snyder entah kenapa nge-skip bagian ini dan lanjut ke clark kent dewasa. Masa kecil-remaja Clark di visualisasikan melalui 'Flashback' spontan yang random. Jujur gue ga suka dengan cara gini, gue lebih suka apabila filmnya kronologis, biar membangun sebuah chemistry yang apik dengan keluarga Kent. Dengan diberlakukannya sistem flashback, keluarga kent seakan akan tidak harmonis dan plot masa kecil terasa terlupakan. Penonton film tidak merasakan apa yang meresahkan Clark Kent karena: Sesaat dia di bully teman temannya, adegan berikutnya dia langsung terbang keliling dunia! Flashbacks? Zack, gue tau lo ingin beri nuansa baru bagi reboot ini. tapi cara lo ini ga berfungsi masbero.

Harus diakui bahwa "Origin Story" adalah hal yang paling menarik bagi orang-orang. Rasa penasaran yang begitu tinggi pada superhero dan berbagai pertanyaan what, why, when, who, where, how. Antusiasme yang sama juga saya rasakan saat menonton film "Origin" superhero, sebut saja Batman Begins, X-Men Origins: Wolverine, The Amazing Spiderman, Captain America: The First Avenger karena hal hal diatas Film Origin 'biasanya' cenderung lebih sukses dipasaran dan dimata penonton itu sendiri. Hal yang sama juga berlaku bagi Man of Steel.

Screw that motherfucker General Zod and the Man of Steel!
I WILL KNEEL BEFORE YOU


Perbedaan yang paling mendasar dari reboot film Superman ini adalah Zack Snyder yang berusaha membuat Superman lebih gelap, lebih suram, lebih keras, dan lebih dahsyat! Film ini jelas sekali bukan Film Superman 1978 Richard Donner sama Christopher Reeve, dan ini Jelas sekali bukan Superman Returns garapan Bryan Singer sama bocah Brandon Routh. Zack ingin memberikan sebuah hal yang kontras daripada film film sebelumnya agar ini betul betul terasa sebuah reboot. Pertanyaannya apakah hal itu berhasil? Jawabannya; "Nggak Terlalu."



Jujur gue suka sama Man of Steel yang sekarang! Suka banget malah! ini jauh merupakan perkembangan yang cukup signifikan dari film-film superman sebelumnya. Namun tetap Reboot itu tidak mengharuskan lebih suram, lebih sangar, atau lebih keras dari film sebelumnya.. ambil contoh The Amazing Spiderman, walau reboot, tetap mempertahankan berbagai trait seri spiderman sebelumnya. Nah alasan gue tulis begini karena Ga semua superhero pas dijadikan lebih gelap, Batman dibikin tipe gitu emang cocok. Dia The Dark Knight, esensinya adalah yang berhubungan dengan kegelapan dan derita. Superman adalah simbolisme pahlawan pembela kebenaran yang dipandang dengan kekaguman, seorang Pahlawan. Jika simbol harapan, dan kebaikan di ceritakan secara gelap, maka hilanglah heroisme yang terdapat pada superman. Jujur, superman di film ini tak berasa, malah terkesan seperti anak yatim superkuat yang punya dendam kesumat pada musuh bebuyutannya.

Dilain pihak, gua suka dengan Clark  yang berusaha mencari jati diri dan juga hubungan dengan sosok kedua ayahnya yang dari krypton, dan dari bumi sekalipun. Bapak Krypton, Ilmuwan, Pendekar, dan Russell Crowe memberi hubungan bapak-anak terasing yang sering kita liat di sinetron lokal. Bapak Bumi, Petani, Kevin Costner, merupakan orang sederhana yang membesarkan Clark Kent menjadi seorang baik, pembentukan karakter yang menjadi katalis bagi perkembangannya di masa depan. Clark Kent ga bakal jadi pahlawan jika bukan karena good old' pa Jonathan Kent

Justice League (2018)


Tentunya Henry Cavill ini benar benar pas peranin superman. Sama ceritanya dengan Robert Downey Jr. yang terlahir menjadi Tony Stark, maka  Henry Cavill ini benar benar terlahir jadi Clark Kent! Fisiknya lebih sesuai menurut komik daripada Christopher Reeve sendiri! Dia punya dagu persegi yang bisa motong semangka, Otot-otot besar yang bisa meremas durian, dan tentunya Kharisma tinggi yang menyaingi pemeran-pemeran James Bond. bah! jika seandainya gua gay, gua pasti udah jatuh cinta nih sama Henry Cavill. yah walaupun Chemistry antara Henry Cavill & Amy Adams terkesan dipaksakan, tidak 'mengalir secara natural' seperti Christopher Reeve & Margot Kidder, nevertheless, it's enjoying to watch.

Revisi ala Zack Snyder memberi hal yang jauh berbeda..
oh ya yang belum nonton, gausah nonton yang 3D, save your money and watch 2D.






end of A.R Review. So here's a cool transition;






Nah, sekarang giliran Mimin Mbahdarmooo yang nge-review.


Hampir satu tahun berlalu semenjak The Dark Knight Rises rilis, dan ampe sebelum nonton Man of Steel, gw masih belum bisa move on dari TDKR. Iringan music Hans Zimmer yang apik, pertarungan Batman dan Bane yang bikin napas gw sengap2, adegan jembatan ancur ama lapangan football yang diledakin ampe pemainnya jatoh2, sampe twist sederhana yang TWIST-nya itu bikin gw nyesal udah ditipu Nolan dari awal2. Semua, maksud gw, SEMUA elemen yang ada di franchise Batman trilogy udah udah keren, solid, dan ga bisa diapa2in lagi, karena mau digimanain juga, The Dark Knight trilogy itu udah jadi salah satu film trilogy superhero terbaik sepanjang masa, dan ga akan ada film superhero yang bisa semegah dan sedahsyat TDK-nya Mr. Nolan. Kini, seperti di awal paragraf, udah hampir satu tahun sejak TDKR rilis, people mulai move-on, bersiap untuk menyambut kedatangan superhero yang lain, gw juga harus ikutan move on dari TDKR, dan akankah Man of Steel membuat terpukau sehingga gw bisa melupakan kegelapan TDKR yang mengurung gw selama 11 bulan?

Dari segi cerita, paruh awal Man of Steel itu predictable luar dalem, why? Karena 90% manusia di dunia ini pasti udah tau gimana KAL-EL bisa jadi SUPERMAN, like how Bruce Wayne becomes BATMAN and Peter Parker becomes SPIDER-MAN, tapi mau se-predictable apapaun, mau gak mau kita tetep harus ngikut ama narasi yang Zack Snyder hadirkan, karena si Snyder balik lagi ke angka nol dalam franchise Superman, dan ngebalikin semuanya lagi dari awal, gimana si Kal-El bisa kabur dari Krypton dan ujung2nya sampe di ladang bapak dan nyokap palsunya, seperti yang Christoper Nolan lakukan 8 tahun yang lalu dengan Batman Begins. Memang sedikir menjemukkan, namun harus diakui bahwa selain direksinya yang mantap, Snyder, beserta pasukan screenplaynya berhasil membuat narasi di Man of Steel menjadi lebih gelap dan sedikit touchy, touchy karena iringan flashbacknya yang suram serta kronologis ceritanya yang  non-linear sukses menghadirkan sebuah film Superman dengan citarasa dan impact yang berbeda, dengan diberlakukannya narasi non-linear, otomatis penonton tidak dibawa menyaksikan narasi lurus, melainkan penonton dipaksa untuk menyaksikan narasi yang berkelok-kelok tentang gimana hubungan Clark Kent dengan orang tuanya yang gelap, membuat adegan si Kevin Costner kena penyakit ‘masuk angin’ menjadi memorable dan sangat menyayat2 hati, which is good to me, personally.




Sinematografi yang dihadirkan Snyder di Man of Steel sangatlah superb, dan berbanding terbalik 180 derajat dengan The Dark Knight-nya Nolan, kalo Nolan berusaha untuk mendekatkan Batman sebagai seorang superhero dengan gaya se-realistis mungkin, maka Snyder melakukan pendekatan dengan cara pendekatan superhero pada umumnya, yakni dengan menggambarkan Superman dengan gaya superhero sefantasis dan sebombastis mungkin, hampir 1 jam lebih gw diperlihatkan adegan2 pertempuran yang luar biasa mind-blowing dan apik, 1 jam pertemuran Superman dengan Zod dkk (believe me, adegan threesome antara Superman dengan anak buah Zod itu keren abis) itu tiba2 ngingetin gw pas jaman2 gw baca manga Dragon Ball 1-42 di rental komik dekat rumah gw, pertempurannya itu terlalu imbalance dan eye-blowing dan hampir bikin gw mau muntah (nonton yang versi 3D sih, wkwkwk), kota metropolis mendadak jadi dibikin hancur lebur dan ada ledakan dimana2, kayak Transformers emang, namun masih 30x lebih keren daripada Transformers, 30x lebih keren itu bukan karena ledak2annya, bukan karena kegantengan Henry Cavill, bukan juga karena si Antje Taure yang bikin celana gw sempit, tapi karena emosi, emosi yang Superman hadirkan ketika mati-matian mempertahankan kota dari serangan Zod, ideologi serta justifikasi Zod menguasai dunia pun makes sense dan rasional, motifnya itu jelas kayak Ras al Ghul dari Batman Begins, membuat baku hantam antara Superman dan General Zod sendiri menjadi lebih hidup, muram, dan menegangkan.

Dan juga aktingnya, Henry Cavill benar2 manusiawi dan macho abis, apalagi disokong oleh dua figure ayahnya, si Crowe ama Costner! Men, Crowe dengan The Insider serta Costner dengan the classic 1991 Robin Hood itu benar2 memorable, 2 film itu nangkring di top 100 gw, dan mereka lagi2 muncul di satu film, bangsat bener dah, dan lagi2, ada Amy Adams sebagai Lois Lane (yang jahat betul perannya di The Master) dan Antje Traue sebagai Faora yang menjadi pemanis dan pemanas layar bigscreen, tiap kali si Antje Traue nongol di layar, gw udah ga bisa merhatiin sudut2 gambar yang lain, meskipun di satu sisi ada adegan yang berjalan, gw tetep gak bisa mengalihkan pandangan gw dari mukanya si Faora, dia bener2 screen stealer yang seksi dan panas, juga si Amy Adams (yang jahat betul peranya di The Master) yang porsi karakternya mirip ama Portman di ‘Thor’ ditambah kehadiran Morpheus yang benar2 unyu, DEMI TUHAN, Jejeran Cast Man of Steel ini benar2 keren dan memukau, nyaris ga percaya gw kalo ternyata dengan cast seperti ini, chemistry dan jam tayang para pemainnya terbagi dengan rapid dan solid, beuh.



Overall, Man of Steel adalah sebuah film Superhero yang asik dan memukau, alur ceritanya sangat enjoyable meskipun ada yang seret dan ga enak di beberapa bagian. Yang jadi masalah adalah munculnya embel2 Nolan sebagai produser membuat penonton pun salah pasang ekspektasi (termasuk gw) dan berharap nih film bakal jadi segelap dan sekelam The Dark Knight Nolan, dan ujung2nya menghasilkan  berbagai macam reaksi yang berbeda, ada yang bilang Man of Steel actionnya keren, dan ada juga yang bilang kalau terlalu berlebihan, perlu diingat kalau Superman adalah Man of Steel, manusia baja, manusia dengan kemampuan layaknya dewa, manusia dengan mata yang dapat mengeluarkan sinar merah, manusia dengan kemampuan super,  ini bukan TDK you dumbasses, ini supee---




7 comments:

  1. Wkwkwk, reviewnya kocak banget XD
    Anyway, boleh tukeran link gak? crazygirlatcinema.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. "Jujur gue suka sama Man of Steel yang sekarang!"
    "Jujur, superman di film ini tak berasa, malah terkesan seperti anak yatim ..."

    sbenarx jujur yg sejujurx mana sih? suka apa gak sih?:)

    ReplyDelete
  3. min, komentarnya donk tentang ben affleck yang katanya akan menggantikan bale di sequelnya man of steel , lagi jadi perbincangan yang anget2 chicken shit nih min

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gw sih tinggal nunggu dan liat aja ya, Ben Affleck kan aktor hebat imo, jadi dia jadi Bruce Wayne sih boleh2 aja, gw cuman bisa ngomong pas ntar filmnya kelar, siapa tau Ben Affleck beneran bagus.

      Delete
  4. kalo gw lebih suka man of steel yang sekarang, soalnya lebih sopan.. kayaknya si tu clark udah tau kalo pake celana dalam di luar itu gak sopan dan sungguh sangat memalukan

    ReplyDelete