Tuesday, October 9, 2012

Ngalur-Ngidul OOT Gadungan Vol.6: 13 Film Alfred Hitchcock Terbaik Versi Kritikus Film Gadungan.

Kamu kenal ga sama Alfred Hitchcock? kalau kamu kenal dan tahu siapa dia, berarti kamu sudah bisa dikatakan sebagai orang yang pengetahuannya tentang film lumayan luwes, kalo kamu ga tau siapa dia pengen tau siapa itu Hitchock,buka aja link wikipedia ini. Nah, sekarang kita ganti pertanyaanya,kamu pertama kali tau ama Alfred Hitchock dimana? di wikipedia? di imdb? nonton Alfred Hitchcock Supense Series di Fox Crime? atau tau karena udah nonton beberapa film-filmnya?.  Gw sendiri kenal ama Alfred Hithcock itu pas SD gara2 gw ga ngerjain P.R IPS ibu Rianna Purba,"hah?,ga ngerjain PR kok bisa kenal Hitchcock?"jadi gini ceritanya,pas gw masih SD, gw orangnya ogah-ogahan ngerjain P.R, gw inget tuh pas ada pertanyaan soal IPS yang nanyain siapa Presiden dan wakil Presiden kedua di Indonesia, gw jawabnya "Timothy Dalton dan Pierce Brosnan", pas SD pikiran gw ke film James Bond melulu, jadinya ga bisa mikir disekolah,ahh,malah ke james bond lagi omongannya,lanjut dah.  Terus gw di hukum disuruh keluar kelas karena ga ngerjain P.R (dan juga karena jawaban ngocol gw) ga ada kerjaan diluar, akhirnya gw ngeloyor ke perpustakaan, disana gw ketemu ama beberapa tumpuk novel Trio Detektif,dan ada tulisan 'Alfred Hitchcock' gede2 di atas judul bukunya, yaah, pokoknya tiap kali gw dihukum keluar kelas karena gw ga ngerjain P.R, gw baca novel Trio Detektif di perpustakaan,anehnya, gw kecanduan dengan siklus geblek yang ngebikin masa depan gw makin suram.

Sampai beberapa hari yang lalu gw lagi ngebut2nya marathon nonton film2 Hitchcock, bokap gw sampe marah2 karena tv ruang keluarga dirubah jadi bioskop jaman 'baheula', secara, HDTV Samsung yang udah dibeli mahal2 buat muter film ber-resolusi tinggi disia2kan oleh sang anak buat nonton film abad ke 20 yang udah mulai berbau2 tanah, but seriously,this is Alfred Hitchcock Movies!,have some respect pa!.  Kali ini gw mau nulis 13 Film Alfred Hithcock terbaik yang pernah gw tonton,sebenarnya sih belum semuanya gw tonton, karena film Hitchcock itu kelewat banyak,ada 40-an lebih katanya, jadi ya gw baru nonton sekitar 20-an dan ini gw saring mana yang pantas masuk mana yang kagak.  Ini list sementara, kalau nantinya gw ketonton film hitchcock yang lebih keren,mungkin bakal ada pergantian posisi di daftar ini,jadi langsung aja ya.






13.Shadow Of A Doubt (1943)

Sinopsis:

Charlotte 'Charlie' Newton (Teressa Wright,ini biar namanya terkesan laki,tapi sebenarnya ini orang berjenis kelamin cewe) udah bosan sama kehidupannya yang terlampau biasa, dia berharap sesuatu yang akan membuatnya rasa jenuhnya hilang, yaitu kedatangan Paman Charlie yang sophisticated kerumah dan setidaknya akan membuat rasa jenuh Charlie hilang.  Suatu kebetulan terjadi, Paman Charlie (Joseph Cotten) tiba2 mengirim telegram dan bilang bahwa sebentar lagi ia akan datang kerumah, namun Charlie kemudian mulai merasakan sesuatu yang janggal saat pamannya mulai bersikap dan berkelakuan  aneh.  Mulai dari dirinya yang kagak mau difoto,terus memberi cincin yang ada inisial nama orang lain, hingga kelakuan Paman Charlie yang merobek koran di bagian kolom berita kejahatan.  Apa yang sebenarnya terjadi pada paman Charlie?

Short Review:

Apa yang dirasakan Charlie persis kayak yang gw rasain pas gw masih umur 13 tahunan,kesepian dan kejenuhan dengan anggota keluarga yang itu2 aja,dirumah gw cuman ada 5 orang, gw, ayah, ibu ,nenek, nenek bude, terus ditambah anjing 1 ekor.  Gw ini anak tunggal, ga ada temen main dirumah, jadi semuanya terkesan hampa dan biasa2 aja. Sampai satu kali waktu om gw datang kerumah, otomatis reaksi pertama gw adalah bahagia karena ada 1 anggota keluarga yang bertambah, ekspektasi yang menyenangkan itu memang manis kalau semuanya berjalan lancar, tapi bayangkan kalau suatu saat anggota keluarga yang kita cintai itu adalah seorang pelaku kriminal.  Hithcock nekat nangkat tema sederhana yang sebenarnya udah lumrah dan biasa dikalangan masyarakat menjadi sebuah film drama keluarga penuh suspense berdurasi 108 menit-nya itu,bayangkan kalau seandainya kita berada di posisi Charlie dan menghadapi dengan seorang paman bermental ngeri dan sadis, dan sekali lagi,bayangkan jika setiap hari tiap kali kita bertemu dan bertatap muka dengan anggota  keluarga yang berkelakuan seperti itu, pasti setiap hari adalah neraka bagi kamu yang mengalaminya.

Kenapa Film ini berada di urutan ke-13?

Walaupun suspense-nya ga terlalu berasa di sepanjang film dan hanya berasa di akhir cerita, Hithcock berani dan sukses ngangkat tema perasaan uneasy terhadap anggota keluarga sendiri yang memiliki sisi buruk.  Pendekatannya terlalu real dan ga berlebihan sehingga film ini berhasil bertengger di urutan ke-13.  Dan ngomong2, sifat Charlie mungkin bisa dikatakan mirip ama gw,bedanya kalo Charlie itu cewe dan pamannya penjahat, kalo gw ini cowo dan paman gw itu penjahit, penjahit hati wanita.



12.The Birds (1963)


Sinopsis:

Melanie Daniels (Tippi Hedren....Tv?) adalah seorang wanita sosialita yang kaya raya dan selalu mendapatkan apa yang ia inginkan,sampai satu kali waktu dia bertemu dengan Mitch Brenner (Rod Taylor) di toko burung.  Melanie-pun yang memiliki hasrat terpendam ke Mitch pun mulai melakukan slow-stalking terhadap Mitch ke Bodega Bay, tempat dimana Mitch tinggal setiap akhir pekan,tapi sebenarnya,di desa Bodega Bay akan terjadi sesuatu yang mengerikan,yaitu....liat aja gambarnya diatas,menurut gw itu adalah sesuatu hal yang udah cukup mengerikan.

Short Review:

Alfred Hitchock untuk pertama kalinya nekat bermain2 dan bereksperimen dengan genre yang agak berbau2 mistis (meskipun kgk dijelaskan kenapa bisa mistis begini). Ibaratnya, pernah ga ngebayangin Christopher Nolan ngedirect film komedi-horor kelas B? atau Martin Scorsese,sang sutradara New Hollywood yang (misalnya) akhir2 ini kehabisan ide bikin film dan memiliki ide gila untuk meremake Caligula-nya Tinto Brass (ini seandainya ya,seandainya,pikiran jangan kemana-mana!) pastinya gila kan? itulah yang dilakukan di Hitchock di The Birds, medium suspense yang biasanya berwujud manusia bermental sakit kini digantikan dengan medium unggas bersayap dua yang siap2 menerkam siapa saja yang berada di Bodega Bay, beehhh,Thriller manusia biasa?  Sorry masbro,ini Survival Horror dengan elemen suspense yang kerhen! (baca:ker-hen, bukan ker-en)

Kenapa Film ini berada di urutan ke-12?

Karena The Birds adalah salah 1 karya Hithcock yang paling terrifying dan disturbing.  Terlalu banyak adegan2 yang bikin badan gw yang semula lagi tidur2 nonton di kasur jadi duduk jongkok kayak orang meng-edan.  Salah 1-nya adalah adegan mayat orang yang matanya ngilang, untuk ukuran tahun 1963,itu udah cukup gila, atau serangan burung-burung nyakar kepala anak SD yang lagi lari2, wah2x, gw aja rada ngeri ngeliat begituan.  Tapi yang paling memorable tuh adalah ketika penonton diperlihatkan sebuah menara besi mainan anak2 yang awalnya kosong dibelakang Tippi Herden, begitu adegan itu diperlihatkan lagi, ternyata menara mainan itu sudah penuh ditongkrongi oleh burung2 labil, entah kenapa adegan itu membuat gw merinding,dan membuat gw sadar, bahwa sebentar lagi sesuatu buruk akan segera terjadi, tapi sayangnya,suspense dan suasana mencekan yang dibangun dari awal itu berakhir berantakan berkat endingnya yang 'nanggung' itu sehingga membuat gw bergumam pas tulisan The End muncul dilayar "HAH,FILMNYA UDAH HABIS?!"


11.Rebecca (1940)

Sinopsis:

Seorang wanita asisten nyonya besar bertemu dengan seorang lelaki kaya raya bernama Maxim DeWinter, jatuh cinta pada pandangan pertama, wanita itu kemudian menikah dengan pria itu dan pindah ke sebuah mansion besar bernama 'Manderley'. Max yang masih memiliki kenangan pahit akan mendiang istrinya, Rebecca, yang meninggal dalam kecelakaan kapal beberapa tahun yang lalu sering menujukan gejala traumatis yang berat acap kali nama Rebecca atau insiden itu dimention.  Mrs.Denver, sang pelayan dirumah itu berkata bahwa rumah itu masih dibawah kendail Rebecca,siapakah Rebecca itu? dan apa maksud dari perkataan Mrs.Denver bahwa Rebeca masih menguasai rumah itu?

Short Review:

Bisa dikatakan,ini adalah salah 1 film Hitchock yang berhasil menggabungkan unsur suspense-nya yang candu, aroma noir yang mengepul di tiap sudut 'Manderley', drama percintaan yang sakit, dan yang paling penting, twist yang tidak terduga di pertengahan menjelang akhir cerita.  'Rebecca' mencoba menceritakan seberapa beratnya efek traumatis yang dirasakan oleh Maxim DeWinter, dan membuat penonton merasakan bagaimana beratnya berada di posisi sang protagonist wanita untuk menghadapi sang suami yang memiliki penyakit penyesalan after effect nan hebat.

Kenapa Film ini berada di urutan ke-11?

Berkat akting dari dua sejoli Laurence Olivier dan Joan Fontaine lah yang membuat film ini awesome.  Karakter Maxim yang diperankan oleh Laurence memiliki sifat yang ego-sentris, berkharisma, berani, dan suka ngomong blak-blakan, namun disaat yang sama, Maxim memiliki kenangan masa lalu yang pahit, dan kadang kala, sisi lain Maxim digambarkan sebagai seseorang yang renta, lemah, letih, lesu, kekanak-kanakan (padahal ada kumisnya) dan dilanda nestapa, semua itu sirna ketika si Joan Fontaine datang merubah segalanya. Tapi, Joan yang unyu2 innocent itu tetap menunjukan sisi hopeless-desperatenya kepada Maxim, dan ga sampe disitu, ada twist maut dipertengahan yang bikin gw merasa dibodohi untuk kesekian kalinya oleh Hitchcock.  Ini film Suspense dengan romance no.2 terbaik deh dari om Hitchcock, no.1nya ntar gw beritau deh.



10.The Man Who Knew Too Much (1956)

Sinopsis:

Seorang Psikiater bernama Dr.Ben McKenna (James Stewart,ini aktor favorit gw seumur hidup,ada yang udah nonton It's A Wonderful Life-nya Frank Capra? sumpeh,dia dewo banget main disitu, his distinctive voice-nya itu lohhh) pergi bersama anak istrinya ke Marrekesh.  Didalam bis, mereka bertemu dengan orang asing bernama Louis Bernard (Daniel Gelin) yang nantinya akan jadi sumber semua masalah Dr.Ben.  Singkat cerita, Dr.Ben bertemu dengan Louis, namun kali ini Louis bertemu Ben dengan pisau yang tertusuk di punggungnya.  Sebelum meninggal, Louis memberitahu Ben sebuah rahasia yang seharusnya tidak Ben ketahui, lebih parahnya, saat Ben dan istrinya dibawa ke kantor polisi untuk pemeriksaan, anak Ben menghilang karena diculik.  Apa yang sebenarnya terjadi pada anak Ben? gimana reaksi Ben begitu tau anak-nya diculik? gimana reaksi Istri Ben begitu tahu anak Ben diculik? bagaimana reaksi penonton begitu tau anak Ben diculik? yang paling parah,kenapa followers blog gw kagak nambah2...eh,malah ngomong kemana2.  Intinya, apa sebenarnya rahasia yang dikatakan Louis kepada Ben sehingga Ben dan sekeluarga terseret kedalam sebuah masalah nan pelik, juga membahayakan!!  *efek kebanyakan membaca bona dan rong-rong*

Short Review:

The Man Who Knew Too Much pada akhirnya adalah sebuah film Hitchcock yang paling sering banget ada adegan nyanyi-nyanyinya.  Bersetting disebuah kota yang 180 Derajat beda ama setting yang sering dipake Hitchcock buat film2 sebelumnya, The Man Who Knew Too Much tidaklah memberikan sebuah suspense yang bikin bulu kuduk merinding, tidak juga memberikan twist maut di pertengahan atau akhir cerita, dan tidak menyodorkan cerita konspirasi tingkat tinggi yang butuh  IQ minimal 100 untuk bisa mencerna apa yang disampaikan Hitchcock.  Apa yang Hitchock coba tunjukan disini adalah sebuah Boundaries, sebuah ikatan dan jalinan antara ibu dan anak yang meskipun mereka berbeda jarak beratus2 mil, atau berjuta2 Kilometer jauhnya, kasih dan rasa cinta seorang ibu akan seorang anaknya tidak akan hilang walopun mereka tidak berada ditempat yang sama.  Sebuah drama keluarga yang  hangat,penuh canda tawa berkat satirnya (engga juga sih, kadang mulut gw dibikin murem ama penjahat yang nyulik anak Ben)suspense yang sedikit bikin jawdroping (itu musik tremblenya bikin telinga berdenging) dan adegan klimaksnya yang nyaris bikin gw meneteskan air mata, ah cacad, dari kemarin gw nonton film bawaanya nangis melulu,kayaknya gw emang ada potensi buat meranin anak yang sering dianiaya oleh ibu tiri di sinetron2 tv lokal akhir2 ini.  Tiap kali mau nangis,tinggal ingat aja adegan di It's A Wonderful Life atau adegan terakhir di The Man Who Knew Too Much. Beuh, bayangkan, jika nama Timothy.S muncul di layar kaca sinetron 'Putra yang ditukar', mungkin blog film ini tulisan blogspotnya akan hilang.  Seandainya yaa, seandainya #plakkk

Kenapa Film ini berada di urutan ke-10?

Seperti yang gw bilang tadi, boundaries, Dorris Day, yang berperan sebagai Josephine Connway McKenna alias istrinya Ben,dengan hebatnya berhasil memerankan seorang ibu yang kehilangan anak, wajah Dorris Day yang penuh Despair dan udah hilang arah tujuan kerasa banget disepanjang film, kebayang ga tuh gimana rasanya kalo ibu kehilangan anak,pasti nyesek kan? pasti lah,tapi diatas semua itu,yang membuat film ini awesome adalah momen2 sebelum mendekati akhir cerita dimana Dorris Day yang aslinya penyanyi, nyanyi lagu Que Sera-Sera kenceng2 buat nyari2 dimana anaknya yang hilang, adegan itu terkesan labil dan menyakitkan, ngingetin gw pas masih kecil.  Gw di waktu SD adalah seorang anak yang introvert dan tertutup, gw kurang bersosial, bahkan pas gw mau mati dipukul ama kakak kelas waktu kelas 3 SD, cuman gara2 bilang kalimat "bungul" didepan dia (bungul tuh artinya pintar btw) gw dikeroyok 4 orang sekaligus,muka gw bonyok,dipuji kok malah dipukulin, haideuh.  Gw ga pernah mau cerita masalah disekolah ke kedua orang tua gw, orang tua gw nanyain kenapa muka gw bonyok, gw bilang habis dicakar ayam, terus Nenek gw mulai ngobatin luka2 gw, dia sebenarnya tau gw kena masalah apa, cuman dia ga ngomong sepatah kata-pun dan mulai bersenandung Que Sera-Sera, lagu itu,terpatri sekaligus membusuk dan melekat dalam otak gw, dan pada saat nonton film ini, lagu yang nyaris terlupakan itu kemudian mulai mengalun dalam kepala gw, membawa gw ke masa lalu tepat ke jaman2 gw sering berantem dan membully anak2 TK, jaman2 gw sering judi Tekken 3 di rental PS deket sekolah (gw make Hwoarang btw) jaman2 gw dikeroyok 4 orang kakak kelas (sudah 4 orang,kakak kelas lagi) jaman2 gw cinta monyet ama Veronica (mudahan itu cewe sableng kgk baca) yaah, lagu Que Sera-Sera itu,lagu itu ajaib dan terlalu istimewa, membuat adegan yang seharusnya biasa itu menjadi luar biasa.  Que Sera-Sera,it just,so magical.

When I was just a little girl boy.
I asked my mother, what will I be
Will I be pretty Handsome, will I be rich
Here's what she said to me.

Que Sera, Sera,
Whatever will be, will be
The future's not ours, to see
Que Sera, Sera
What will be, will be.


9.Psycho (1960)

Sinopsis:

Diadaptasi oleh novel karangan Robert Bloch yang menakutkan tapi terlupakan.  Psycho menceritakan tentang seorang wanita bernama Marion Crane (Janet Leigh) yang nyolong 40.000 Dollar dari kantornya.  Marion kabur dan ninggalin kotanya tanpa rencana yang jelas,kecuali untuk bisa hidup sejahtera dengan pacarnya,Sam Loomis. (John Gavin)  Nyetir sepanjang malam dan ujung2nya kecapekan, Marion pun tiba disebuah hotel bernama Hotel Bates, dan bertemu dengan pemilik hotel bertubuh jangkung dan bersifat unyu bernama Norman Bates (Anthony Perkins) sayang,si Marion kgk tau, bahwa di Hotel Bates, akan muncul sesosok monster mengerikan yang akan segera mencabut nyawanya...eh,spoiler kah ini?

Short Review:

Seperti judulnya, Psycho adalah salah 1 film sakit yang ceritanya sakit, protagonist-nya sakit, antagonist-nya sakit,hingga settingnya yang sakit,sang sutradara sakit ini juga lagi2 nekat bikin film dengan medium warna hitam putih, padahal kalau ditilik dari tahun 1960-an, sudah jarang ada yang make teknologi black and white, semua film tahun segitu udah jaman technicolor.  Tapi, berkat hitam-putihnya itu, Psycho setidaknya berhasil membuat tegang para penonton tahun segitu berkat sinematografinya yang unik dan alunan musik yang bikin umur gw berkurang 1 tahun. Wuaah, gw sibuk membayangkan gimana nasib penonton yang nonton Psycho di bioskop, gw aja yang nonton depan PC kaget setengah idup pas adegan norman-bates-mom-stab-the-detective, gimana yang nonton dibioskop? dan ga sampe disitu,Psycho juga mengakhiri filmnya dengan twist yang tidak terduga bagi sebagian orang. (bagi sebagian orang ya...sebagian.)

Kenapa Film ini berada di urutan ke-9?

Sebelumnya jangan marah2 dulu bagi kamu yang suka  dengan Psycho dan kaget begitu tau film ini malah melengos ke posisi 9.  Harus diakui memang, bahwa film ini adalah salah 1 maha karya berkat penggunaan Sound Effect-nya yang bikin jantung mau copot, aroma takut yang luar biasa, twist gila yang menjadi inovasi film2 ber-ending twist, dan Anthony Perkins yang berhasil memerankan seorang antagonist tak terlupakan bernama Norman Bates, semuanya itu awesome dan epic, adegan favorit gw tentu saja saat si Marion sedang mandi, dan tiba2 mencungul sebuah siluet badan seseorang dibalik tirai kamar mandi, scene itu menandakan bahwa sebuah bahaya akan segera datang mengancam nyawa Marion, dan membuat penonton merasa powerless, sama powerlessnya seperti Marion di kamar mandi terkutuk itu.  Tapi, semua itu berakhir sia2 saat Psycho yang seharusnya berhenti sampai disebuah titik, malah dilanjutkan dengan adegan conversation yang sebenarnya tidak penting dan tidak perlu, sehingga membuat endingnya yang harusnya udah enak malah terlihat menyebalkan, terlalu banyak omong adalah bahasa kasarnya.  Psycho memang adalah salah 1 film Thriller-Horror terbaik yang pernah ada, tapi kalau harus menyebutkan Psycho adalah Masterpiece-nya Alfred Hitchcock?,well,i don't think so.



8.Rope (1948)

Sinopsis:

Brandon dan Philip adalah 2 orang laki2 yang menyewa sebuah apartemen di New York dan tinggal bersama2 disana. (sebenarnya sih mereka berdua maho, cuman Hitchcock ngegambarin mereka ber2 sebagai teman dekat,bukan teman dekat-dekatan) Merasa unggul secara intelektual, mereka berdua pun membunuh David Kentley, teman sekelas mereka yang mereka anggap sebagai seorang masyarakat kelas bawah. Setelah dibunuh, mayat David pun dimasukan kedalam sebuah peti tua, kemudian mereka mengadakan pesta untuk munculin alibi.  Tamu2 mereka yang datang antara lain adalah ayah David, tunangan David, dan guru mereka, Rupert (James Stewart,woohoo, sang aktor dewa muncul lagi disini!!) tapi konyolnya, Brandon dan Philip mulai nunjukin sikap aneh ketika setiap tamu yang datang nanyain kemana David.  Rupert mulai curiga terhadap tingkah laku labil Brandon dan Philip.  Berhasilkah Brandon dan Philip menyembunyikan mayat David dan menghilangkan seluruh kecurigaan, atau malah Rupert yang berhasil membuka kedok busuk Brandon dan Philip?

Short Review:

Apa yang membuat film ini istimewa adalah kesederhanaan settingnya sendiri yang hanya berputar2 di ruangan apartemen Brandon dan Philip.  Ngomong2 masalah setting, ada yang pernah nonton Sit-Com Family Ties?,itu lo, sitcom yang nyeritain drama ngocol keluarga Keaton yang tayang dari tahun 1982-1989, yang ada Michael J.Fox-nya, rasanya dulu pernah deh diputer si channel Vision Comedy.  Setting cerita Family Ties itu 90% berputar2 di ruang-keluarga keluarga Keaton, sama kayak Rope, bedanya, The Rope itu 100% settingnya hanya berada di ruangan apartement.  Ibaratnya, kalau ada sit-com macam Family Ties, maka Rope itu bisa dikatakan sebagai sebuah sit-sus, alias Situation Suspense.  Dalam Setting seminim itu, Rope menampilkan cerita sederhana tentang ketegangan 2 orang yang nyembunyiin mayat dalam peti, ditambah dengan pergerakan kamera yang terlalu smooth, adegan long-take yang super lama, serta akting gemilang dari James Stewart, well, film ini adalah sebuah sederhana yang awesome!!

Kenapa Film ini berada di urutan ke-8?

Yang membuat film ini menerobos masuk ke posisi ke-8 itu adalah, "PENIPUAN PERGANTIAN SHOT YANG DILAKUKAN HITCHCOCK." maksud gw gini, dalam sebuah film, akan terjadi yang namanya "cut", alias, akan terjadi sebuah potongan film atau sekedar pergantian kamera, bagi yang ga tau long take, akan gw jelaskan disini.  Long take itu adalah sebuah pengambilan gambar film non-stop atau tanpa henti selama beberapa waktu, contoh paling mudahnya, Long Take paling berasa tuh pas Mr.Blonde nyiksa polisi dari film Reservoir Dogs (1992),ini videonya:


Kalo ditilik lebih jelas,shot Long Take yang paling memorable dari video diatas itu berada di menit ke 2:10 dan berakhir di menit 3:36, saat Mr.Blonde berjalan keluar ruangan itu, pergi ke arah mobil ,membuka bagasi, ngambil bensin, dan kembali lagi ke ruangan itu,sampai di menit 3:36, shot long take-nya berakhir, total durasi shot long-take itu berjumlah sekitar 86 detik atau 1 menit 26 detik, terus apa hubungannya dengan Rope? Rope-nya Alfred Hitchcock itu Long Takenya berdurasi 80 Menit dan hanya memakai satu kali shot, dimana biasanya film tahun segitu mampunya cuman bisa make sekitar 500 shot, Hitchock cuman make 1 kali shot,alias kgk ada cutting sama sekali di film ini.  Pernah ngeliat film berdurasi 80 menit dan hanya berisikan 1 kali shot?, ya,selamat kalo begitu,anda telah tertipu oleh Alfred Hitchcock (sebenarnya gw yang nipu sih...#ngikik)

Engga ada sejarahnya film jaman dulu itu mampu  cuman 1 kali shot dan long take sampe 80 menit-an, reel film jaman dulu itu satu kali shotnya maksimal 8-10 menit.  Jadi sebenarnya Hitchcock  melakukan 10 kali shot dimana 1 kali shot-nya berdurasi kira2 8 menit,dan yang bikin gw tertipu adalah, Hitchcock berhasil menyambung 10 shot itu tanpa putus sehingga membuat filmnya seakan-akan ga ada cutting sama sekali, gw sempet gak sadar bahwa tiap 8 menit, Hitchock membuat "cutting" halus sehingga Hithcock sukses besar  membuat gw ngongo kayak beruang Bernard ngeliat itu film nyambung terus kgk berenti2.  Sekarang ngerti kan kenapa Alfred Hitchock termasuk salah 1 sutradara terbaik didunia? (Hitchock cuman salah 1-nya ya,bagi gw sutradara terbaik di dunia itu tetep Stanley Kubrick,Stanley Kubrick Forever!!,I love You Stanley Kubrick,Stanley Kubrick Marry Me Please!! #eh #ketahuandeh)

Nah, ini tambahan, bagi gw, adegan Long-Take yang bener2 susah eksekusinya  itu mungkin ada di Boogie Nights (1997) itu loh, filmnya Paul Thomas Anderson, Long-takenya lama, 3 menitan, ini dia sekuen opening Boogie Nights yang bener2 unforgetable:




7.Strangers On A Train (1951)

Sinopsis:

Seorang petenis profesional bernama Guy Haines (Farley Granger) bertemu dengan Bruno Anthony (Robert Walker) di sebuah kereta.  Sebagai seorang stranger  yang ramah tamah, Bruno-pun mulai ngajak ngomong Guy, topik pembicaraanya sendiri ngalur ngidul ga jelas kemana2.  Sampai pada suatu titik, Bruno mengetauhi bahwa Guy benci dengan istrinya, Miriam,sebaliknya, Bruno memiliki kebencian dan dendam terhadap ayahnya sendiri.  Bruno-pun mulai memiliki ide gila untuk melakukan criss-cross murder, rencana geblek itu mengharuskan keduanya untuk saling bunuh.  Guy membunuh ayah Bruno, sedang Bruno membunuh istri Guy, agar motif pembunuhannya tidak ketahuan dan masing2 pelaku punya alibi.  Guy yang pada nyatanya orang baik2 tentu tidak mengindahkan apa yang Bruno katakan, tapi Bruno yang notabene adalah orang yang sedikit tidak waras nekat melakukan aksi pembunuhan ke Miriam tanpa sepengtahuan Guy, Guy kaget begitu tahu si Bruno-lah yang membunuh istrinya.  Bruno yang sudah menjalankan tugasnya kemudian memaksa Guy untuk memenuhi bagiannya,yaitu membunuh ayahnya Bruno, kalau sampai Guy kgk membunuh ayah Bruno, maka Bruno akan membeberkan semuanya ke publik.  Apakah Guy akan melaksanakan apa yang Bruno perintahkan, yaitu membunuh ayah-nya Bruno? atau tidak menuruti Bruno dan berpegang teguh pada kebenaran yang dia yakini?

Short Review:

Seperti biasa,selalu ada aja yang unik dari film Hitchock.  Kali ini, dalam Strangers on a train, gw dipertemukan dengan cara membunuh orang yang mungkin nantinya akan gw aplikasikan kalau gw ketemu dengan orang yang pengen gw bunuh.  Filmnya sendiri terbilang keren, bercerita tentang kegundahan hati seorang pemain Tennis yang di blackmail ama orang psikopat no.2 setelah Norman Bates, apa yang ada di Strangers on A train adalah sebuah black-comedy bersuspense ciyus yang dipenuhi dengan kegilaan pembenaran diri sendiri, ultimatum yang meresahkan, hingga perasaan bersalah yang amat berat, semua berhasil dicampur aduk jadi satu ,dan hampir lupa, klimaksnya bener2 bikin gw mabuk.

Kenapa film ini berada di urutan ke-7

Tentu saja karena adegan pertandingan Tennis-nya yang terkenal itu.  Bagi kamu yang udah cukup merasa tegang nonton pertandingan bulu tangkis antara indonesia melawan china, maka gw jamin, adegan pertandingan tennis disini bener2 1000x lebih tegang dari biasanya berkat aura tegang yang engga berenti2 dari film ini dimulai.  Oh iya, Strangers on a Train sendiri memliki klimaks yang menggentarkan, pertarungan Guy dengan Bruno di wahana Merry-Go-Round itu bener2 nyaris bikin gw kena asam urat!!.


6.North By Northwest (1959)

Sinopsis:

Sinopsisnya baca disini.

Short Review:

Reviewnya baca disini.

Kenapa Film ini berada di urutan ke-6,dan kenapa itu sinopsis dan short reviewnya menuju link lain?

North By Northwest udah pernah gw review di blog ini ,jadi agak aneh aja kalo harus ngereview untuk kedua kalinya, klik aja linknya, itu link blog ini kok, bukan link iklan atau link menuju tube8 semacamnya...eh,udah diblokirkan itu situs? intinya NXNW itu keren,salah 1 film man-on-the-run yang klasik!!


5.The 39 Steps (1935)

Sinopsis:

Richard Hannay (Robert Donat....Donat?) pergi ke london untuk berlibur dan mendatangi sebuah pertunjukan ajaib bernama 'Mr.Memory'.  Diakhir acara, Richard bertemu dengan seorang wanita bernama Annabella Smith (Lucie Mannheim) yang bilang ke Richard bahwa dia sedang dikejar2 ama agen rahasia, Richard pun setuju untuk menyembunyikan Annabella di tempat Richard menginap.  Pada malam harinya, Richard kemudian mendapati bahwa Annabella telah terbunuh karena tertusuk di punggung, sebelum meninggal, Annabella sempat memberikan petunjuk yang mengarah kepada The 39 Steps, Richard-pun mesti melarikan diri dari kejaran polisi dan agen2 rahasia lain yang mengejar Richard yang dituduh membunuh Annabela Smith, di waktu yang sama, Richard mesti mencaritahu arti dibalik nama 39 Steps.

Short Review:

Bagi gw,The 39 Steps adalah salah 1 film man-on-the-run terbaik yang pernah gw tonton.  Untuk pertama kalinya, Hitchock memperkenalkan sebuah tema nantinya yang akan ia sering pakai di film2 selanjutnya,yaitu The Wrong Man (1956)The Man Who Knew Too Much (1956), dan North By Northwest (1959), untuk ukuran tahun 1935, film ini terlampau epic.  Hitchcock menceritakan tentang seseorang tertuduh yang berusaha lari dari  perbuatan yang tidak ia lakukan, ditambah konspirasi antar agen rahasia dan mata2 nan pelik, hubungan love/hate antara Richard Hannay dan Pamela (Madeleine Carroll), dan tidak kelupaan, suspense hebat dan twist yang lumayan di jamannya.  Gw kira film ini bakal ngebosenin akibat kualitas gambarnya yang kelewat buruk dan jelek (Criterion oh Criterion), tapi yah, ampun dah, INI FILM KEREN GAN!!, SUMPAH KEREN GAN!!, LEBIH KEREN DARIPADA NORTH BY NORTHWEST!

Kenapa Film ini berada di urutan ke-5?

Gw suka dengan hubungan love/hate si Richard ama Pamella yang bikin gw senyum2 mesum, gw suka satir komedinya yang menggelitik (adegan pas si Richard naik ke atas mimbar dan mulai memberi pidato bener2 bikin gw ngakak!) gw suka ama tema konspirasi-nya yang ringan dan ga terkesan terlalu berat, gw suka sama suspense dan klimaksnya yang sederhana, ya, gw suka sama semua hal yang ada di film ini.  Walaupun pada nyatanya, remake film ini yang berjudul North By Northwest sebenarnya 2x lebih hebat daripada The 39 Steps, tapi apa boleh buat, gw terlanjur jatuh cinta ama The 39 Steps, bagi gw, tanpa The 39 Steps, Roger O.Thornhill tuh ga bakalan ada, ciyus!



4.Notorious (1946)

Sinopsis:

Alicia Huberman (Ingrid Bergman) adalah seorang wanita yang bapaknya dituduh sebagai seorang mata2 nazi (sebenarnya bapaknya emang beneran mata2 sih), pada sebuah pesta, Alicia disamperin ama Agen pemerintah bernama Devlin (Cary Grant), setelah beberapa conversation basa-basi yang menyenangkan dan agak kijil (kijil tuh artinya conversation yang menjurus kemana2).  Devlin ujung2nya menyatakan tujuannya bahwa pemerintah ingin meminta Alicia untuk memata-matai kelompok nazi yang katanya masih tersisa.  Berhasilkah Alicia membongkar apa yang sebenarnya terjadi di organisasi rahasia itu, atau malah para nazi yang mengukak misi Alicia yang sebenarnya.

Short Review:

Ekspektasi gw terhadap film ini adalah sebuah film spionase yang memakai protagonist seorang wanita yang memikat musuh2nya dengan daya tarik seksual, sebaliknya, ekspektasi gw itu malah salah besar karena mungkin, Notorious adalah salah 1 film romance terbaik sepanjang masa, "Hitchock bikin film romance?, terbaik, sepanjang masa lagi?, macacih cay?" masih ingat kata2 gw kalau Rebecca itu film suspense dengan romance no.2 terbaik oleh Alfred Hitchcock?, ya, no.1-nya adalah Notorious, film thriller spionase suspense berdurasi 101 menit ini entah kenapa selalu memberikan drama-romance dengan kemelut romantis yang menyakitkan dalam ceritanya,Alfred Hitchcock, you are just a simply magnificent bastard,!!, btw grammar gw udah bener gak ya? #bukakamus

Kenapa Film ini berada di urutan ke-4?

Ada 5 alasan kenapa Notorious pantas berada di urutan ke-4,berikut beberapa alasan yang tidak masuk akal mengapa Notorious bisa bertengger di urutan ke-4:

1.Performa Cary Grant yang mukanya dingin banget,sumpah deh,itu orang udah akting kayak hantu,maksud gw, Cary Grany mendefinisikan kebaikan dan kejahatan secara bersamaan dalam karakter yang dimainkannya secara semena-mena dan amoral, sehingga membuat gw menobatkan Grant sebagai aktor terbaik no.20 didunia (no.1nya tetap abang James Stewart) 

2.Ingird Bergman yang berakting sebagai seorang wanita desperate yang haus akan cinta oleh Grant.   Ekspreksi raut kesedihan mukanya saat mengetauhi bahwa Grant akan meninggalkannya bikin penonton jadi miris sendiri.

3.Kemelut Drama-Romantis yang menyenangkan namun mendadak berubah jadi menyedihkan dan bikin penonton laki2 berguman "aduuuh,kasian banget nasib Bergman,kasian banget deh,kamu jangan kawin ama Cary Grant, kamu mending kawin ama akuu ajaa~~~ " #labil

4.Suspense oy,Suspense!!,jarang lo ada film romance yang ada suspense-nya,gw pas nonton Notorious sampai teriak2 "ADUUH,JANGAN KESITU BERGMAN JANGAN KESITU, NTAR KETAHUAN!" //  "ADUUUH BERGMAN,KENAPA ITU SI GRANT DICIUM, PADAHAL KAMU UDAH KAWIN AMA PETINGGI NAZI ITU!!, KALAU SAMPAI KETAUHAN GIMANA?!" // "ADUUH BERGMAN,KAMU JANGAN PACARAN AMA DEVLIN, PACARAN AMA AKU AJA!!"

5.Adegan ciuman yang di over-extend itu lo, buset~~,kalau boleh bikin list 13 adegan ciuman terbaik versi kritikus film gadungan, mungkin gw akan menempatkan Notorious di posisi ke.1.  Oh iya, kecantikan Bergman yang cantik sekaligus renta disini menghasilkan dilema cantikan mana, antara Ingrid Bergman atau Grace Kelly, 2-2nya sama2 cantik, dimana Ingrid lebih sensual dan bikin nafsu hormon makan bakso yamin gw naik, sedangkan Kelly lebih menawan dan mukanya lebih cocok berada di formasi grup JKT 48, eh, USA 48. #heavyrotationmodeON

6.Adegan terakhirnya yang benar2 menegangkan,saat Grant mencoba menyelamatkan Bergman yang sudah sakit dan tidak berdaya itu, ketidakberdayaan Bergman yang udah sekarat nyawanya itu didukung oleh dialog yang bikin gw tersenyum-tegang,pernah liat orang tersenyum tegang?, cobain deh nonton Notorious, pasti kamu tau apa itu maksudnya tersenyum tegang:

Alicia: Say it again, it keeps me awake. 
Devlin: I love you.   
Timothy: ngeeeeee~~~~~~ *nganga ngeluarin air liur depan layar*



3.Rear Window (1954)


Sinopsis:

Seorang Tukang Foto Profesional bernama L.B Jeffries (James Stewart, yess, si om2 dewo ini balik lagi.) terbaring tak berdaya di kursi rodanya.  Akibat cedera karena suatu kecelakaan, Jeff harus istirahat mati kebosanan didalam apartemennya karena kakinya yang di pasang gips, ga ada kerjaan lain, Jeff pun memperhatikan satu per satu aktifitas penghuni apartmenen lain lewat jendela apartemennya.  Sampai pada suatu kali waktu, dia mendapati bahwa salah 1 penghuni apartemen yang ia curigai, mungkin telah membunuh istrinya sendiri.  Dengan bantuan pacarnya, Lisa (Grace Kelly), dan pembokatnya, Stella (Thelma Ritter, belum pernah gw ketemu artis tua nenek2 se-annoying ini), Jeff pun mulai berusaha untuk mendapatkan bukti bahwa sang lelaki misterius itu telah membunuh istrinya.

Short Review:

Rear Window memiliki kasus yang sama dengan Rope, bedanya kalau Rope itu awesome berkat pengunaan Long-Take yang durasi-nya gila2an itu, maka Rear Window awesome berkat penggunaan narasi penceritaan terbatas atau bahasa bule-nya, Restricted Naration. Tanpa teknik penceritaan terbatas yang digunakan Hitchock di Rear Window Rear Window tidak akan sehebat itu, sehingga membuat gw yang awalnya ngira ini film apaan, random banget, begitu filmnya berakhir, gw langsung nge-rate 4 stars di mubi.  Dan tidak kelupaan, performa James Stewart dan Grace Kelly yang memukaulah yang membuat film ini yang udah bagus, jadi makin bagus! (Thelma Ritter juga sih, tanpa dia Rear Window ga bakalan segokil ini!!)

Kenapa Film ini berada di urutan ke-3?

Film ini berhasil mengalahkan Sick-Romance yang ada di Notorious berkat penggunaan narasi Restricted Naration.  Bagi yang ga tau apa itu narasi terbatas, akan gw jelaskan disini mumpung gw lagi demen bagi2 ilmu seputar film.  Dalam sebuah film, pasti ada unsur narasi, salah 1-nya adalah narasi penceritaan terbatas, jadi apa bedanya Penceritaan terbatas dan penceritaan tak terbatas?, contohnya gini deh, gw adalah seorang karakter film, dan kalian adalah penontonnya, kalian menyaksikan film berjudul "Timothy Keluar Pintu Rumah Untuk Membeli Model Kit Gundam di Kidz Station Duta Mall", contoh:

1.Timothy pengen keluar rumah,kamera terus menyorot ke arah Timothy, ga ada menyorot kearah lain, cuman kearah Timothy.  Si Timothy ga tau apa yang ada di balik dipintu, demikian juga penonton, penonton ga tau apa yang ada di balik pintu.  Kemudian saat si Timothy membuka pintu rumah dan bersiap2 untuk naik motor dan beli Gundam, tiba2 ada si Ash dari film Army of Darkness (1992) nongol dan langsung menebas kepala Timothy pake chainsaw mautnya itu, otomatis penonton akan terkejut melihat aktor unyu itu ditebas kepalanya.  Teknik itu menggunakan penceritaan terbatas (Restricted Naration), dan membuat unsur suspense dan kejutan yang bikin penonton histeris, karena informasi yang mereka dapat dibalik pintu itu gak ada sama sekali,penonton cuman mengetauhi apa yang Timothy lihat, Timothy ga tau ada Ash yang udah siap2 menebas kepalanya, otomatis penonton juga ga tau kalo ada Ash yang akan segera nongol didepan pintu.  Teknik ini biasanya menimbulkan kesan kejutan yang tak terduga, contoh Restricted Naration paling memorable yang pernah gw temui itu mungkin ada di Pulp Fiction (1994), saat si Butch (Bruce Willis) datang ke apartemen-nya buat ngambil jam tangan emas pemberian almarhum ayahnya, Butch ga tau kalau ternyata di WC apartemen-nya ada si Vincet Vega ( John Travolta).

2.Timothy pengen keluar rumah,bedanya,kali ini,kamera tidak cuman melakukan shot ke Timothy, melainkan kamera juga akan menampilkan sosok Ash yang lagi menghadang si Timothy diluar pintu.  Si Timothy ga tau kalau Ash ada diluar pintu, sebaliknya,penonton tau kalo ada Ash diluar pintu, teknik penceritaan ini disebut Penceritaan tak-terbatas (Omniscient Naration), dan membuat unsur suspense makin berasa, penonton akan bergumam "TIMOTHY, JANGAN BUKA PINTU ITU, JANGAN!!!, ITU ADA ASH YANG MAU NYENSO KEPALA KAMU, KARENA ASH PIKIR KAMU ITU  DEADITE!!!", teknik ini akan menyebabkan jantung penonton dag-dig-dug, berharap Timothy tidak akan membuka pintu.  Contoh penggunaan teknik penceritaan tak-terbatas yang paling gw inget itu mungkin ada di Kill Bill Vol.1 (2003), ada sekuen saat The Bride (Uma Thurman) sedang terbaring koma di rumah sakit lemas tak berdaya,di waktu yang sama, Elle Driver (Daryl Hannah) menyamar menjadi seorang suster rumah sakit dan memiliki niat labil untuk membunuh The Bride.  Adegan yang diiringi lagu nyentrik itu membuat suspense di Kill Bill makin berasa, The Bride ga tau kalau Elle pengen datang membunuhnya, sebaliknya, penonton malah berdoa kepada Tuhan YME, berharap agar si Elle gak membunuh The Bride, sekarang paham kan apa artinya Penceritaan Terbatas dan Penceritaan tak terbatas?.

Balik lagi ke kenapa film ini berada di posisi ke-3, sebenarnya ga cuman karena Penceritaan terbatas-nya sih, elemen lain yang bikin film ini awesome itu adalah skenario dan sinematografinya yang menonjolkan sisi terisolasi dan sebuah obsesi yang kelam.  Adegan favorit gw dari Rear Window tentu saja saat Lisa pergi menyelinap masuk ke ruangan apartemen si pembunuh, tensi ketegangan disitu bener2 sangat berasa, dan hal itu didukung oleh ekspresi James Stewart yang takut kalau sampai Lisa ketahuan si pembunuh, James Stewart yang hanya bisa duduk dikursi roda cuman bisa memasang muka menyesal melihat orang yang ia cintai dirundung bahaya, dan kemudian membuatnya sadar, bahwa apa yang sudah ada dihadapannya jauh lebih baik daripada apa dapat dia lihat lewat jendela apartemennya.  Oh iya, ada salah satu dialog disini yang bikin gw ngakak terpingkal2x

Lisa: What's he doing? Cleaning house? 
Jeff: He's washing and scrubbing down the bathroom walls. 
Stella: Must've splattered a lot.  
Stella: Come on, that's what were all thinkin'. He killed her in there, now he has to clean up those stains before he leaves. 
Lisa: Stella... your choice of words! 
Stella: Nobody ever invented a polite word for a killin' yet. 


2.Dial M for Murder (1954)


Sinopsis:

Margot Mary Wendice (Grace Kelly) memiliki hubungan asmara terlarang terhadap Mark Halliday (Robert Cummings), dan selalu melakukan perselingkuhan diam-diam saat suami Margot, Tony Wendice (Ray Milland)  pergi mengikuti tur pertandingan tennis.  Sampai suatu kali waktu, Tony memutuskan untuk berhenti bermain tennis dan berusaha mengembalikan pernikahan mereka berdua yang mulai berada diambang kehancuran.  Pada suatu malam, Tony mengundang Captain Lesgate ke apartemennya  saat Margot dan Mark sedang pergi ke sebuah acara, Tony dan Lesgate kemudian merencanakan pembunuhan yang sempurna ke Margot karena Tony tahu bahwa selama ini Margot dan Mark berselingkuh.  Sayang, semuanya tidak berjalan seperti yang direncanakan, karena tidak ada pembunuhan yang sempurna, atau bahasa bulenya...there is no perfect crime.

Short Review:

Dari semua film Hitchock,mungkin Dial M For Murder adalah film paling kotor yang pernah dia bikin, masih ingat Rope yang awesome berkat penipuan long take 80 menitnya itu atau Rear Window yang gokil karena Restricted Naration dan direksinya yang dewo?, maka,Dial M For Murder itu hebat karena teori Perfect Murder yang menjadi tema dan kunci utama film ini.  Dial M For Murder ini terlampau sederhana,dan penggunaan setting yang 80% cuman berada di apartemen si Tony, tapi, dibanding film-Hitchcock dari urutan yang ke-13 sampai yang ke 3, belum pernah gw nonton film Hitchock yang intens ketegangannya engga habis2.  Bagian awal filmnya sendiri terkesan membosankan gara2 dialognya yang ngemeng kemana2, mengakibatkan gw yang semula lagi serius2nya nonton malah sempat kepikiran buat main Catherine (PlayStation 3, 2011), tapi begitu film rencana pembunuhannya mulai terlaksana, sumpah dah, kalo mau dibilang lebih tegang adegan yang mana antara emak Norman Bates yang pengen ngebacok si Marion dari Psycho atau si Lestat yang pengen mencekik si Margot dari Dial M For Murder , gw jelas2 akan memilih adegan si Lestat yang mencekik Margot.  Film ini membuat gw yang awalnya berpikiran kemana2 (gw masih berpikir ke Catherine pada saat itu) mendadak hanya fokus ke film ini, membuat gw terus menduga2 apa yang akan terjadi selanjutnya, Dial M For Murder?, bitch please, it's Dial M For Master of Suspense!


Kenapa Film ini berada di urutan ke-2?

Sebenarnya jadi pergumulan berat sih bagi gw, kalau membanding2kan bagusan mana antara Dial M For Murder dan Rear Window, 2-2nya sama2 bagus ,2-2nya ada Grace Kelly-nya, 2-2nya ada suspensenya, bedanya, kalau suspense di Rear Window lebih cerah, sementara Dial M For Murder itu suspensenya lebih kelam dan gelap.  Gw sih lebih demen Dial M For Murder karena pendekatan filmnya bisa terjadi kapanpun dan dimanapun, ga ada faktor berlebih2an di film ini, semuanya ditampilkan Hitchcock secara sederhana dan apa adanya, film ini beneran bagus deh, ga ada unsur yang terlalu diberat2in macam Psycho dan Rear Window.  Dial M For Murder itu kayak Rope, cuman,Dial M For Murder itu 10 kali lebih intens dan 10 kali lebih tegang dibanding Rope, oh iya, ada yang pernah nonton Dial M For Murder versi 3D?, gw bingung dah, itu efek pop out yang pengen dimunculin dimananya?





Akhirnya kita akan segera sampai di posisi 1, dari sekian banyak film Alfred Hitchcock,manakah film beliau yang berhasil menduduki peringkat 1,ini dia....,jeng3x!!!! #soundeffect

Sebelumnya putar video ini dulu biar ada lagu pengiringnya,one of my favourite scene from Blue Velvet (1986),cobain tonton deh,dijamin lucu,ciyuss.





1.Vertigo (1958)

Sinopsis:

Scottie Ferguson adalah anjrit, gambarnya salah.


1.Vertigo (1958)


Sinopsis:

Seorang detektif  bernama Scottie Ferguson (James Stewart) menderita penyakit Acrophobia dan mau tidak mau, Scottie terpaksa harus pensiun dari pekerjaannya akibat penyakit yang dia alami,  Pada suatu hari, seorang teman lamanya, Gavin Elster (Tom Helmore) meminta Scottie untuk mengikuti dan mengintai istrinya, Madeliene (Kim Novak).  Gavin meminta bantuan Scottie karena takut istrinya bunuh diri karena merasa bahwa sang istri telah kerasukan oleh roh nenek moyangnya.  Scottie awalnya tidak percaya dengan takhayul begituan dan menolak permintaan Gavin, tapi Scottie pun ujung2nya mau saja menerima permintaan Gavin setelah melihat paras kencatikan si Madeliene.

Short Review:

Gw bingung, apa yang mau gw ulas dari film ini, karakternya sempurna, settingnya sempurna, perkembangan alur ceritanya sempurna, suspensenya sempurna, pesan terselubung yang disampaikan sempurna, teknik zoom-in zoom-out yang surrealnya sempurna, twistnya sempurna, semuanya nyaris sempurna.  Yang kurang mungkin cuman ending klimaksnya sendiri yang terkesan digampangkan.  Tapi overall, Vertigo adalah mahakaryanya Alfred Hitchock yang paling disturbing, nuff said.

Kenapa Film ini berada di urutan ke-1?

Gw ga bisa ngomong banyak tentang Vertigo karena badan gw udah lemes banget ini habis nulis 13 review film sekaligus.  Jadi singkatnya, nonton Vertigo tuh kayak nonton film yang memiliki 2 chapter sekaligus, chapter pertama menceritakan Scottie sebelum menjadi seorang pribadi yang obsesif, chapter kedua mengisahkan Scottie yang berubah menjadi seorang pria short-minded yang obsesif dan terlalu memuja2 Madeliene.  Hitchock menggambarkan perubahan karakter seseorang yang awalnya normal dan baik2 ternyata bisa berubah menjadi sosok mengerikan yang hanya memikirkan 1 arah hidup tujuan hidup karena sebuah kejadian yang mengerikan.  Saat Scottie Ferguson hilang arah tujuan hidup dan hanya memiliki "Madeliene" dalam pikirannya, ia bukanlah lagi seorang Scottie Ferguson yang penonton kenal, ia adalah Scottie Ferguson dari dimensi lain bernama Black-Lodge, kebobrokan moral, self-righteous, obsesi terhadap seseorang yang berlebihan, nuansa absurd dan surreal serta pesan moral  yang menyimpang ada disini, semuanya tergambar secara menawan sekaligus disturbing.  Now can you understand why this movie deserve 5 out of 5 stars and so to be called Alfred Hitchock top tier masterpiece?,Psycho?,what Psycho?. #grammarhancur #inipungwbukagugeltranslate


Dengan begini berakhirlah sudah 13 Film Alfred Hitchock terbaik versi KFG,sebenarnya versi gw sih, bukan versi A.R atau versi tsuya3, mereka juga kayaknya ogah nonton film jadul beginian, hehehe, jadi lebih ringkasnya, begini posisi sementaranya:

13.Shadow of A Doubt
12.The Birds
11.Rebecca
10.The Man Who Knew Too Much
9.Psycho
8.Rope
7.Strangers on A Train
6.North By Northwest
5.The 39 Steps
4.Notorious
3.Rear Window
2.Dial M For Murder
1.Vertigo

Dan sebentar lagi katanya akan dirilis film berjudul "Hitchock" yang diperankan oleh si Anthony Hopkins, jadi ya gw bikin list ini sekaligus buat menyambut film yang nyeritain biopik si Alfred Hitchock sepanjang karirnya dalam hal bikin-membikin film, dan maaf banget kalo gw ada salah2 kata, apalagi pas di bagian resensi Rope dan Rear Window, gw bukannya berusaha menggurui para pembaca kok, gw cuman sekedar bagi2 ilmu film yang gw pelajari di buku tentang film yang gw baca, pengetahuan gw tentang film masih cetek, gw aja masih kagak tau siapa itu Federico Fellini ama siapa itu  Andrey Tarkovskiy, jelas kan pengetahuan gw tentang film masih dangkal,hehe, nah jadi.....13 film alfred hitchock terbaik versi kamu apa?




PS: Thanks buat om Himawan Pratista yang udah ngejawab pertanyaan ane apakah Rear Window itu pake restricted naration atau engga, tanpa dia, mungkin list 13 film ini gk bakalan ada.

10 comments:

  1. eh gan, post ini sepertinya bukan ngalur-ngidul OOT deh...

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
    2. iya sih, tapi gw bingung tulisan kyk gini mau dijejelin di tags mana, makanya gw masukin disini

      Delete
    3. bikin tags baru lah. Compilation Review, or Pack Review!

      Delete
    4. terlalu mainstream yo, gw demennya dijadiin ngalur ngidul, walaupun isinya sendiri engga ngalur ngidul sik

      Delete
  2. gan,, lo nonton pake subtitle indonesia apa ??

    ReplyDelete
  3. Review yg sangat awesome,,, trimakasih gan

    ReplyDelete
  4. endingnya Vertigo bikin gw sumpah serapah, geblek banget ! udah 2 tahun masih jadi mimpi buruk gw

    ReplyDelete
  5. Kalo yg kekerasannya ga terlalu ditampakkan yg mana ya,,,secara aku suka bnget film detective tapi yg ga terlalu nampak adegan kekerasannya kayak novel agtha christie gituh..

    ReplyDelete