Saturday, December 7, 2013

13 Sutradara film favorit gw (bukan favorit A.R)

Mengingat gw sekarang lagi UAS (dan bentar lagi UN), kayaknya gw bakal ga bisa review film dulu deh untuk sementara ini. Oleh karena itu, gw bikin artikel ini buat perpisahan sementara, biar lu semua ada referensi sutradara yang awesome dan karya2 mereka yang masterpiece selama gw menghilang dari KFG, huehehehe

Sebelumnya, Honorable Mention buat: Raimi, Spielberg, Kobayashi, Bergman, Bigelow, Jodorowsky, Bunuel, Fincher, Mann, Roeg, Francis Ford Coppola, Hitchcock, Ozu, dan Wong Kar-Wai. Dan btw, list ini akan bener2 dan sangat subjektif, jadi harap maklum ya kalau ada sutradara favorit lu yang ga nongol namanya di sini.

So, tanpa basa-basi lagi, inilah 13 sutradara film favorit gw, dan yang gw bold itu best work sang director.


13. Rob Reiner


Karya-karya terbaiknya: This Is Spinal Tap, Stand By Me, Misery.

Sutradara kontemporer yang setiap karya-karyanya itu humble dan gak mencolok, tapi pas lu tonton film2nya itu hampir semuanya masterpiece dan enak banget ditonton berulang2. Dari Spinal Tap yang influental buat genre mockumentary saat ini, Stand By Me yang endingnya itu luar biasa powerful (ampe bikin mata gw berkaca2), When Harry Met Sally yang romancenya itu bener2 kental dan kocak, ampe MISERY yang tegangnya itu bukan main dan ngedumbed down ketegangan film2nya Hitchcock.  Semua filmnya itu enjoyable dan enak banget flownya, 2 alasan itu udah cukup buat masukin Reiner di posisi 13.


12. Roman Polanski


Karya-karya terbaiknya: Repulsion, Rosemary Baby, The Pianist, The Ghost Writer.

Dari segi storytelling dan tensi ketegangan, nih manusia nyaris ga ada tandingannya. Semua film2nya itu bener2 bikin gw ketakutan dan sesak napas, meskipun Chinatown, The Pianist, dan The Ghost Writer itu bukan film horor seh, tapi kedalaman cerita yang dihadirkan Polanski itu selalu bikin gw merinding. Dari Repulsion yang bikin gw teriak2, Rosemary Baby yang endingnya  bikin gw ga bisa tidur, The Pianist yang raut muka Adrien Brodynya luar biasa depressing, hingga Chinatown dan The Ghost Writer yang unsur mystery-suspensenya bener2 immersive. Nih orang emang DEWO kalau masalah film2 dengan genre thriller-suspense. Emang sih, Polanski kalau bikin film pace-nya lambat semua, tapi begitu lu masuk dan terlibat dengan ceritanya, udah deh,  tuh layar tv bakal berubah jadi istana ketegangan yang  bakal bikin lu terperangkap dan ga bisa keluar dari sono sampe filmnya nyentuh credit title.


11. Alfonso Cuaron


Karya-karya terbaiknya: Y Tu Mama Tambien, Children of Men, Gravity.

Cuaron punya filmography yang unik, taon 2001 dia bikin coming of age Y TU MAMA TAMBIEN yang bener2 jujur dan berjiwa (tu film juga bikin celana gw nyesek seh), terus taon 2006 dia bikin CHILDREN OF MEN, film sci-fi action dengan long take gila2an dan direksinya yang bikin gw serasa main PS3.  Dan di taon 2013 dia bikin GRAVITY yang cgi dan efek 3Dnya bikin gw speechless. 3 film yang gw sebutin di atas itu deserve 5 stars, dan ga maen2, hebat2 semua, especially Children of Men. Children of Men makes me realize kalo ternyata film sci-fi dengan style anti blade runner ternyata bisa segila dan sedahsyat itu efeknya. Dan Gravity? tu film udah ngerestore faith gw kalo film itu masih bisa eksis dan masih belum mati, well at least untuk 50 tahun ke depan sih.


10. Richard Linklater 


Karya karya terbaiknya: Before Sunrise, Before Sunset, Before Midnight, Dazed and Confused.

Film2nya Linklater itu punya pengaruh penting dalam tiap kehidupan gw. Sunrise yang bikin gw depresi tiap kali kepikiran endingnya. Sunset yang bikin gw berandai2 kapan tu dua manusia bisa bersatu lagi. Sampe MIDNIGHT yang menurut gw itu brutal, jujur, dan realistis. Before Trilogy merupakan salah satu contoh gimana sebuah film itu bisa menjadi sebuah pengalaman sinematis yang memorable dan engaging hanya dengan menggunakan dialog yang jujur, akting yang membumi, dan teknik yang sederhana tanpa special effect or shot2 yang extravagant. Dan ga ketinggalan, Dazed and Confused, film asik yang punya soundtrack terkeren sejagad. Linklater pantas nangkring di posisi 10 berkat stylenya yang jujur, simpel, dan minimalis. 


9. Christopher Nolan


Karya-karya terbaiknya: Following, The Prestige, The Dark Knight.

Saat the the highest form of art bergabung ama style big budget mainstream komersil, walhasil film2 Christopher Nolan lah hasilnya. Dengan budget warteg aja dia bisa bikin Following yang twistnya itu mindfuck dan bikin gw terpukau, apalagi pas diberi budget gede buat bikin THE DARK KNIGHT, which is film action-thriller terbaik yang pernah gw tonton (in my opinion ya). Christopher Nolan selalu bikin gw terpukau, ga ada satupun film2 di filmographynya yang bikin gw kecewa. Well, sebenarnya ada INSOMNIA seh, yang buat gw merupakan weakest worknya Nolan, but Insomnia masih dalam taraf good dan ga jelek2 amat kok because akting Pacino yang awesome seperti biasa dan lot's of refference buat Lynch's Twin Peaks. Kadang2 gw heran ama orang yang nganggep Nolan itu overrated, mereka ga sadar ya kalau Nolan itu udah berperan penting dalam industri sinema dunia. Tanpa Nolan, mungkin genre action dengan budget bombastis itu akan selalu identik dengan ledakan, peluru, dan hiburan untuk orang yang malas berpikir.


8. Nicolas Winding Refn


Karya-karya terbaiknya: Drive & Only God Forgives.

Nih orang udah sangat berjasa dalam kehidupan gw, kenapa? Karena dari pertama kali gw nonton film di bioskop (umur 2 tahun), sampai sekarang (17 tahun), belum pernah gw merasakan pengalaman sinematis paling GILA seperti DRIVE, even Cuaron Gravity yang disebut2 sebagai film dengan teknikalitas terbaik pun ga ada apa2nya kalo dibandingin ama Drive. Sebelum nonton Drive, gw ga pernah suka ke bioskop, gw CUMAN nonton ke bioskop kalau ada acara nonbar sama temen, diajak orang tua, atau lagi ditraktir temen. Entah kenapa gw malas aja ke bioskop, mungkin karena gw agak takut ama gelapnya ruangan bioskop, terus isu jarum AIDS yang ditaruh di kursi bioskop, dan harga tiket yang mahal (15 ribu jaman dulu mahal cuy),  I really don't know what the exact reason, gw demen film, tapi cuman sebatas di dvd ato nonton di tv aja. Tapi pas gw nonton Drive di bioskop (karena desakan orang tua yang ngajak gw), di sepanjang film, tangan gw mengepal, nafas gw sesak, dan mata gw ga bisa berkedip lagi pas ni film nyampe klimaksnya yang luar biasa gila dan bener2 emosional. Pas gw keluar dari gedung bioskop, gw baru sadar kalau gw baru aja ngerasain pengalaman sinematis paling HEBAT yang pernah gw rasain dalam bioskop, gara2 nih orang, gw akhirnya jadi orang yang sering keluar-masuk gedung bioskop dah (kalau lagi banyak duit). Dan selain Drive, ONLY GOD FORGIVES juga merupakan karya Refn yang hebat, feel arthouse-nya bener2 kerasa dan beda banget sama feel yang gw rasain pas nonton Drive. Walaupun citarasanya beda, tapi stylenya tetep sama, yakni background dan pemandangan yang eye-candy, shoot yang vibrant, direksi yang dingin tapi berwarna, hingga adegan kekerasan yang ditata secara elegant, that's it, gw jadi ga sabar buat ngeliat karya2 Refn selanjutnya. 


7. Sergio Leone


Karya-karya terbaiknya: A Fistull of Dollars & The Good The Bad and The Ugly.

Pas gw nonton THE GOOD THE BAD AND THE UGLY, gw ga nyangka kalo film action-adventure keluaran tahun jebot ternyata bisa se-enjoyable dan seasik itu. Dengan script yang jenius (meskipun kadang disertai beberapa plot hole kecil), direksi yang perfeksionis, dan akting gila2an dari para pemain film2nya (Yep, especially buat Eastwood, Wallach, Van Cleef, Fonda, dan Bronson), film2 Leone dari A Fistful of Dollars ampe Once Upon A Time in The West itu bisa dikatakan influental dan masterpiece semua (meskipun gw ga terlalu demen Once Upon A Time In The West sih entah kenapa). Kenapa influental? coba lu liat film2 western taon 60 ke bawah (Kayak Magnificent Seven, The Searcher, etc), semua karakter di film2 western sebelum era Leone selalu digambarin secara baek2, wajah para karakter pun kebanyakan ganteng semua, outfitnya pun rapi2 kayak tuh koboi lagi mau ke kondangan aja . Tiba2 muncullah Leone yang ngerubah pakem standart film western secara 180 derajat, protagonistnya dibikin jadi ga bermoral, wajah seluruh karakter dibikin kayak penjahat dan brewokan, outfitnya dibikin kotor dan seolah2 terlihat kayak kagak mandi 1 minggu, gw masukin Leone di posisi ke-7 karena nih orang udah melakukan perubahan yang sangat besar dalam genre western, juga karena ampe sekarang gw masih belum nemu film action-adventure atau film western yang bisa menandingi kemahadahsyatan The Good The Bad and The Ugly.


6. Robert Zemeckis


Karya-karya terbaiknya: Romancing The Stone, Back To The Future, Forrest Gump, Cast Away.

Back in 1985, siapa sih yang nyangka kalau ternyata film incest ibu-anak dengan balutan time travel  ternyata bisa menjadi sebuah mahakarya yang timeless? Atau pas tahun 94, siapa sih yang nyangka akan ada film dengan  dengan cerita yang kuat dan visual yang bombastis seperti FORREST GUMP? Walaupun Zemeckis terkenal dengan film2nya yang mainstream dan nyaris tidak memiliki estetika yang 'nyeni', tapi mau ga mau, gw harus mengakui kalau Zemeckis is a fucking genius, film2nya itu kebanyakan bagus semua, why? karena teknik, teknik, dan teknik. Style penyutradaraan Zemeckis itu lain daripada yang lain, berkat kemampuan teknikalitasnya yang top notch, dia selalu berhasil membuat penonton merasa fun dan nyaman saat menonton film2nya, se-ridiculous apapun ceritanya. Gw masukin Zemeckis di posisi ke-6 karena Zemeckis adalah salah satu dari sekian banyak director yang berhasil membuktikan, kalau sebuah film itu bisa menjadi hebat tanpa cerita yang serius, liat aja tuh Back To The Future, seriusnya di mana coba?


5. Quentin Tarantino


Karya-karya terbaiknya: Reservoir Dogs, Pulp Fiction, Jackie Brown.

Gw masukin Q.T di posisi 5 karena Q.T adalah orang yang berhasil mendobrak dinding pembatas antara film indie dan film mainstream, kaum snob dan kaum awam. Kalau film indie selalu idetik dengan style berseni tinggi tapi membosankan untuk publik mainstream, ga enjoyable, dan dibuat hanya untuk penikmat tertentu, lewat Reservoir Dogs, Q.T berhasil membuktikan, kalau film indie juga bisa dibuat dengan FUN, enjoyable, dan ga perlu pesan yang menye2. Yang bilang kalau Quentin Tarantino itu overrated, please shut the fuck up! Tanpa jasa Quentin Tarantino lewat Reservoir Dogs, mungkin independent/art cinema ga akan bisa dikenal publik luas seperti sekarang, dan ruangan bioskop yang mutar film2 indie hanya akan dipenuhi oleh para snob, elitist, dan intellectuals/high art crowd.


4. John Cassavetes


Karya-karya terbaiknya: A Woman Under The Influence & Opening Night.

Meskipun gw belum nonton semua film2nya Cassavetes, tapi lewat dua film yang gw sebutin di atas, gw udah yakin kalau film2 Cassavetes yang lain bakalan awesome, why? karena pas gw nonton A WOMAN UNDER THE INFLUENCE, gw udah ga bisa ngitung lagi berapa kali mulut gw mengumpat karena kagum. Seumur hidup gw belum pernah dengar dialog2 yang simpel tapi membekas dalam pikiran gw sampai berhari2. Film2nya Cassavetes ga nawarin lu dialog yang awesome kayak film2nya Tarantino, tapi Cassavetes menyuguhkan lu REALITA yang hadir di depan layar. Cerita dan script film2nya itu believable, akting para pemainnya malah ga keliatan kaya akting, tapi lebih kayak orang yang lagi berantem beneran, terus di rekam ama Cassavetes. Coba liat actingnya Gemma Rowlands yang bener2 berjiwa di OPENING NIGHT. Cassavetes nyempil di posisi ke-4 karena sebenarnya ga ada yang hebat dari cerita di film2nya. Cerita di film2 Cassavetes biasa2 aja, tapi apakah biasa itu berarti jelek? Biasa dalam film Cassavetes adalah biasa yang luar biasa. Haduh susah gw ngejelasinnya, lu mesti nonton sendirilah film2nya biar ngerti apa maksud gw.


3. Stanley Kubrick


Karya-karya terbaiknya: Dr.Strangelove, 2001: A Space Odyssey, & A Clockwork Orange.

We're all children of Kubrick, aren't we? Is there anything you can do that he hasn't done?


2. David Lynch


Karya-karya terbaiknya: Eraserhead, Blue Velvet, Twin Peaks (tv series), Lost Highway, Mulholland Drive, Inland Empire.

Nonton film2nya Lynch itu rasanya kayak nonton mimpi buruk lu yang paling awesome. Dengan budget franchise kebab baba rafi aja dia bisa bikin that goddamn fucktard ERASERHEAD, film eksperimental paling ngehe yang pernah gw tonton (selain Meshes of the afternoon Deren seh), katanya sih itu film drama surreal, tapi menurut gw Eraserhead itu malah kayak film horor paling mindfuck, sangat menyeramkan dan bikin gw susah tidur habis liat tu makhluk gede mau makan Jack Nance. Hampir semua film2 David Lynch itu awesome dan layak dikategoriin sebagai American masterpiece yang classic. Walopun nih makhluk ada HIT dan MISSnya seh (Wild at heart dan Dune gw kategorikan sebagai garbage), but this dude udah banyak berjasa buat industri sinema maupun pertelevisian. Coba liat TWIN PEAKS, taon 90an mana ada orang yang bisa bikin tv series se-addict dan se-mindfuck itu? Tahun segitu cuman dewa yang bisa bikin tv series yang kualitasnya bisa kayak Twin Peaks, yang lain cuman bisa mengekor.  Banyak yang bilang Lynch itu hebat karena stylenya yang gelap, dingin, absurd, dan stylish. Emang bener seh, Style Lynch itu lain daripada yang laen, tapi buat gw, Lynch itu awesome karena dia demen menyiksa audiensnya dan selalu memberikan batasan informasi yang bikin audiensnya kepo. Di tiap filmnya, Lynch selalu ngepunish audiensnya sampe ke titik terendah, di mana penontonnya merasa kayak manusia yang udah hilang harga diri dan kehormatannya. Kayak di Blue Velvet misalnya, di mana Lynch memanjakan mata lu lewat shot2nya yang indah, tapi disaat yang sama, mata lu juga dibikin terisksa sama graphic sexualnya yang disturbing . Ato pas di Lost Highway dan Mulholland Drive, di mana otak lu di bikin jungkir balik dan dibuat kebingungan sama plot ceritanya yang membuat lu jadi kayak orang goblok yang ga bisa ngerti persamaan kuadrat meskipun lu udah belajar mati2an. Dan siapa yang bisa lupa sama klimaks episode terakhir Twin Peaks? Inland Empire itu feature film terkahir David Lynch, that movie was awesome, dan Lynch ga perlu bikin film lagi because Inland Empire itu bener2 totalitas David Lynch. Cuman deep inside my heart, gw masih pengen Lynch bikin film lagi. Please Lynch, bikin seengganya satu film aja yang bisa masuk di bioskop 21 sebelum lu pulang ke alam sana, berikan kami encore mu mas David, encore~~~


1. Paul Thomas Anderson


Karya-karya terbaiknya: Boogie Nights, Magnolia, Punch-Drunk Love, There Will Be Blood, The Master.

Ga ada yang original dari film2nya Paul Thomas Anderson. Boogie Nights itu kayak perkawinan Scorsese Goodfellas dan Pulp Fiction. Magnolia itu veri modern Robert Altman Nashville. Punch-Drunk Love itu retelling cerita Superman seandainya Superman ga diberitau sama bokapnya kalau dia itu makhluk dari Krypton. There Will Be Blood itu seperti film Kubrick yang ga kesampaian. But you know what? Gw ga peduli ama masalah originalitas PTA, why? karena PTA adalah filmmaker yang konsisten dan selalu keluar dari zona nyamannya, dia ga pernah mau bikin karya yang sama dua kali. Coba liat filmographynya, dari Hard Eight sampai The Master, film2nya itu ga ada yang jelek dan beda2 semua. PTA pun menurut gw mampu memberikan direksi yang mantap buat para pemainnya, dengan aktor so-so kayak Cruise, Wahlberg, dan Sandler, dia bisa ngarahin mereka supaya bisa bener2 bagus aktingnya, apalagi pas PTA ngarahin aktor sekaliber DANIEL DAY-LEWIS dan JOAQUIN PHOENIX, beh. Paul Thomas Anderson is the best working director today, no doubt about it. Dan tahun 2014 nanti, PTA bakal ngerilis INHERENT VICE, film tentang detektip2an yang demen ngisap marijuana. Wahai tahun 2014, cepatlah datang!!!!

14 comments:

  1. Hmm, gak ada HarPot 3 di bagian Alfonso Cuaron #pembacakecewa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Belom nonton HarPot sih gw, makana ga dimasukin....

      Delete
    2. Menurut gw sih HarPot 3 film HarPot terbaik kedua, recommended dah #maksa

      Delete
    3. Padahal udah 2 tahun lebih harpot 1-7 ada di laptop, tapi lupa terus nontonnya. Yoweslah, ntar HarPot gw cekidot

      Delete
  2. Replies
    1. Engga masuk mbak, gw lebih demen Alfonso Cuaron ketimbang Cameron...

      Delete
  3. umm, mana si mbah gue Alfred Hitchcock

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masuk honorable mention gan. Kalo dia ada di top 20, dia masuk urutan 16 lah

      Delete
  4. gak masukin Bronson di winding refn?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Belum nonton Bronson saya bang :(

      Delete
    2. ada lowongan buat reviewer lagi gak? boleh dong bro daftar haha

      Delete
    3. Udah ngepas orang2nya gan, maap ya, next time kalo ada buka lowongan akan saya kabari, piss.

      Delete
  5. What if i told you,alfonso cuaron is overrated as fvck
    Ente knp gk masukin scorsese?

    ReplyDelete
  6. klo sy mnmptkan dennis vileneuve nomor satu sutradara favorit sy gan..

    ReplyDelete