Only God Forgives itu punya bau2 yang sama dengan Django Unchained-nya Q.T dan The Master-nya P.T.A, sama2 overhyped, bedanya, kalo Django dan The Master itu reviewnya kebanyakan bagus, Only God Forgives ini nasibnya tragis, cuman dapat skor 6.1 di IMDB dan dapat ratting 41% di tomat busuk, bener2 menggenaskan, padahal Nicolas Winding Refn itu salah satu sutradara jenius, dia tau mana yang jelek, mana yang bagus, terbukti lewat Drive yang rilis taon 2011 kemaren, Refn berhasil mendobrak dinding pemisah antara arthouse dan mainstream, dan menjadi salah 1 film genre drama-action-thriller terbaik yang pernah gw tonton. Nah, Only God Forgives sendiri merupakan hasil karya Refn setelah Drive yang bersetting di bangkok, aktornya pun lagi2, si Ryan Gosling, banyak kalangan makhluk halus (baca: hipster jadi2an) nganggap Only God Forgives itu kayak sekuel halusnya Drive, termasuk gw. Kemaren akhirnya gw nonton ni film, ekspektasi pun gw set serendah2nya, takutnya ntar gw kecewa trus nih film gw hina2 di blog gw, yang berujung pada penilaian subyektif bin super retarded karena salah ekspektasi, dan salah intrepertasi. Akankah Only God Forgives menjadi sebuah tontonan mewah sekelas Drive, atau malah berujung tragis seperti apa ya, Kungfu Pocong Perawan?
Kita diperkenalkan dengan Julian (diperankan oleh sepupu gw dari amrik, Ryan Gosling), seorang pemilik klub tinju di thailand yang sekaligus juga bos pengedar obat bius. Kakaknya si Julian, Billy (Tom Burke) ngebunuh pelacur berumur 16 tahun tanpa alasan yang jelas, marah karena anak perempuannya mati menggenaskan, ayah si pelacur pun membunuh Billy karena sudah dapat izin dari Chang (Vithaya aduh siapa gitu susah namanya diketik) Sang bos ketua polisi setempat, dan juga bisa dibilang Tuhan (?), Julian pun memutuskan untuk mengejar pelaku pembunuhan kakaknya, ibu Julian (Kristin Scott Thomas) pun ikut membalas kematian anak pertamanya dengan mengirim anak buahnya untuk membunuh Chang. Namun pada suatu titik, Julian sadar, bahwa masalah ini jauh lebih rumit dan tidak sesuai dengan apa yang Ia harapkan.
Only God Forgives memiliki pace cerita lambat, seperti Drive, bedanya, jika Drive memiliki motif cerita kepahlawanan, yakni pahlawan yang rela mengorbankan nyawa dan hidupnya sendiri demi orang lain, maka motif penceritaan Only God Forgives ini jaul lebih gelap dan hitam, motif ceritanya: Manusia melawan Tuhan.
Gw gak habis pikir, dan akhirnya mengerti, kenapa Only God Forgives menjadi sebuah film arthouse yang dihina orang habis2an, dari segi cerita, Only God Forgives memang hanya menawarkan sebuah cerita berdurasi 80 menitan dengan ending yang absurd, memang maksudnya Nicolas Winding Refn seperti itu, karena karakter yang ada di Only God Forgives sendiri terkesan seperti sebuah metafor, why? karena karakternya sendiri tidak believeable dan tidak masuk akal bila harus membandingkan karakternya dengan manusia biasa, ambil contoh Chang (Vithaya siapa gitu) Pertanyaan jelas langsung muncul tiap kali Chang mengeluarkan pedangnya dari belakanng badannya, maksud gw, tuh pedang nongolnya darimana? dia ada tempat pedang tersembunyi dipunggung gitu bullshit lah, maka teori yang paling pas, anggaplah Chang itu adalah Tuhan, maka semua hal yang irasional dan tidak masuk akal dalam film ini pasti akan make sense dan 'Nyeni'
Pertunjukan visual yang dihadirkan Refn dalam Only God Forgives sendiri betul2 indah dan rada2 surreal, dimana banyaknya ditemukan symetrical shot, lampu2 neon di malam hari khas bangkok, juga beberapa scene surrealis nan absurd, membuat Refn seolah2 terlihat melakukan narasi cerita lewat visualnya, berbeda dengan Drive dimana narasinya berjalan lewat dialog dan emosi, Only God Forgives justru bertutur dengan beberapa adegan surreal, serta beberapa shotnya warna-warni sana-sini. Ini jelas terlihat karena sepanjang film ini berjalan, Only God Forgives memiliki dialog yang sangat minim, pace cerita berkembang sesuai dengan aksi-reaksi yang para karakter lakukan , bukan dari apa yang mereka bicarakan.
Wujud Ryan Gosling sebelum kepolosannya direbut oleh Eva Mendes. |
Dari awal sampai akhir, Only God Forgives hanya menawarkan konflik 3 karakter, Julian, mama Julian, dan Chang, salah? engga, emang normal sih, toh mereka bertiga memang karakter utama film ini, tapi saking si NWR terlalu fokus pada ketiga karakter itu, karakter lain seperti tangan kanan mama Julian, pacar Julian, 2 orang anak buah Chang, sampe anak perempuan Chang, semuanya terlihat seperti mas2 dan mbak2 penjual dvd bajakan dan dvd copy ori china di glodok, terlalu datar dan hanya terlalu biasa ekspresi mukanya. Iringan musik 'khas' film2 NWR yang ditangani oleh Cliff Martinez pun baru terasa saat perkelahian Julian dengan Chang dimulai, sisanya? terlalu biasa. Buat yang pernah nonton Drive, pasti ingat gimana OST-nya Drive, 'Tick of Clock' mulai mengalir saat film Drive dimulai, sampai sekarang, 'Tick of Clock' itu sering gw pake nemenin gw belajar naik mobil, ini menunjukan kalau banyak sekali iringan musik di Drive yang memorable, dibandingkan dengan Only God Forgives, membandingkan OST Drive dengan OST Only God Forgives itu sama saja dengan membandingkan Quentin Tarantino dengan KK Dheeraj, membandingkan Paul Thomas Anderson dengan Nayato, membandingkan HONDA CBR 250 dengan HONDA CBR 150, membandingkan MONICA BELLUCCI dengan NIKITA MIRZANI, ngerti maksud gw?
Bicara masalah motif, simbol, dan alur cerita, Only God Forgives ini terlihat seperti El Topo-nya Alejandro Jodorowsky, di satu sisi filmnya terlihat seperti drama-action-thriller yang ceritanya mau nyeni, tapi begitu lu perhatiin bener2, Only God Forgives malah terlihat seperti sebuah film yang mengalegorikan agama, kedaulatan Tuhan, dan pertobatan, sesuai judulnya, Hanya Tuhan Yang Mampu Memaafkan, film seni tingkat tinggi lah.
Banyak yang akan berpikir kalau film ini adalah sebuah film rohani, banyak juga yang berpikir kalo Only God Forgives adalah sekuel film favorit para hipster di seluruh dunia, banyak juga yang berpikir kalo Only God Forgives adalah sebuah film David Lynch tapi bukan bikinan David Lynch, banyak juga yang berpikir kalo Only God Forgives adalah sebuah film yang ngejual tampang idola klub miki mos jaman dulu. Tapi buat gw pribadi, Only God Forgives adalah sebuah karya sinematik yang secara imaginary luar biasa eye candy. Only God Forgives memang tidak sebaik Drive, tapi untuk ukuran art movie sekelas Valhalla Rissing dan teman2nya, Only God Forgives adalah sebuah film arthouse paling brutal yang pernah ada, gw yakin, begitu David Lynch nonton nih film, pasti dia akan langsung ngomong:
garinggg
ReplyDeletePertanyaan besar gw,,mau2nya gosling si actor yg gw hormati main film ini????
ReplyDelete