Tuesday, September 25, 2012

Reservoir Dogs (1992) Review

“Let me tell you what ‘Like a Virgin’ is about. It’s all about a girl who digs a guy with a big dick. The entire song. It’s a metaphor for big dicks. "-Mr.Brown




Sekumpulan pria-pria yang memakai Jas,lengkap dengan dasi sedang duduk bersama2 di suatu kafe,menikmati sarapan mereka,dan membahas hal-hal yang membuat sebagian penontonnya kebingungan,sekaligus tertawa kecil dengan joke2 galau yang dilontarkan oleh Quentin Tarantino,atau yang kita kenal di film ini,beliau berperan sebagai Mr.Brown,yah,oke,mereka ngomong ngalur ngidul engga jelas,penonton yang memiliki BlackBerry atau smartphone mulai mengecek bunyi-bunyian ping mereka,atau sekedar mengecek adakah yang memention nama mereka di twitter,Quentin Tarantino jelas mulai nunjukin taring awal yang mungkin nantinya akan menjadi ciri khas dia di film-filmnya macam Pulp Fiction,Jackie Brown,dan Inglorius Basterd ,“sering nampilin dialog yang ga ada hubungannya dengan filmnya sendiri”,sehingga ya,well,ada yang suka dengan Style-nya,ada juga yang engga,penonton kemudian diperhadapkan dengan adegan slow motion saat sekumpulan orang ini keluar dari kafe,berjalan dengan penuh gaya dan diiringi dengan lagu Little Green Bag,entah kenapa adegan yang seharusnya menampilkan scene intro pembuka biasa berubah menjadi dinamis berkat iringan lagu menghentak itu,ditambah efek slow-mo,plus,penampilan tiap karakter yang memakai kacamata hitam,oke,mereka ini sekumpulan Anjing,anjing Reservoir Dogs,yang siap menggiti satu sama lain.




Quentin Tarantino,dalam karya terbaiknya ini menceritakan tentang sekelompok penjahat yang merampok batu permata di sebuah bank,oke,ini film Heist,ini film perampokan,ini film yang menceritakan sekelopok orang yang ingin mencuri sesuatu,ya well,fuck that shit,it’s too mainstream,it’s too fucking mainstream,tapi,bayangkan jika setting yang diambil setelah perampokan itu,penonton akan dipaksa oleh Tarantino untuk membikin imajinasi sendiri seperti apa kejadiannya barusan,yaa,tebak-tebak manggis lah kalo boleh dibilang.berbeda dengan film yang hanya merencanakan pencurian biasa macam The Killing Kubrick,atau Heat Michael Mann,Reservoir Dogs membuat penonton lebih terkejut lagi berkat element “Siapa serigala diantara sekelompok anjing-anjing berdosa ini”,alias,ada polisi yang nyamar sebagai salah 1 perampok di tim mereka,hmmm,i see what you did there Quentin.


"Are you gonna bark all day,little doggie,or are you gonna bite?"-Mr.Blonde


Persahabatan,Kesetiaan,Perampokan,Kejahatan,dan Pengkhianatan,tema2 itu seakan-akan sering terlihat dalam film-film Quentin Tarantino,dengan budget film se-adanya dan se-ikhlasnya,sang sutradara film banyak bacot ini berhasil narik intisari dari tema-tema film berengsek yang sering bergentayangan di genre crime-thriller,Loyalty and Betrayal,2 kata itu saling bangun membangun dalam sebuah film dengan tema yang kotor dan jahat,hampir lupa,sepertinya gw harus melakukan tepuk tangan penuh kebencian seperti yang dilakukan Mr.White terhadap Mr.Blonde berkat kegilaan Mr.Blonde yang membantai orang-orang di bank,gw mau melakukan tepuk tangan meriah penuh kebencian sekaligus kekaguman terhadap para aktor-aktor laknat disini,lebih utamanya gw tujukan kepada Tim Roth,Harvey Keitel,Michael Madsen,Steve Buscemi,dan Chriss Penn yang dengan gemilangnya,berhasil membuat film ini yang awalnya jahat,jadi lebih jahat lagi,props to them,Quentin Tarantino berhasil menyatukan chemitry para ensemble cast yang hebat-hebat ini dalam suatu film yang nantinya,akan menjadi sebuah cult yang tak terlupakan,tanpa aktor-aktor dewo ini,mungkin Reservoir Dogs hanyalah sebuah film debutan biasa yang gak memorable.


"FUCK YOU! FUCK YOU! I'M FUCKIN' DYING HERE! I'M FUCKIN' DYING!"-Mr.Orange


Jangan ngarep adegan Action yang berlebihan di Reservoir Dogs kayak di Kill Bill,karena R.D itu nampiln adegan eksyen yang sederhana dan gak terkesan berlebihan,gak ada istilah 1 orang ngebunuh 10 orang tanpa kena goresan peluru sedikit-pun,adegan todongan pistol antar karakter yang tidak saling percaya udah cukup buat ngegantiin adegan tembak-tembakan 4 mobil polisi meledak,R.D tampil natural dan sederhana,namun kalimat sederhananya itu bisa diganti dengan kalimat Sederhana yang gak biasa,maksud gw,sederhananya itu dalam artian sederhana yang Hillarious,karena terlalu banyak adegan,dialog yang memorable disini,dan bikin tergingang dikepala siang malam,ambil contoh Adegan Mr.Pink yang lari2 dikejar polisi,atau adegan Mr.Blonde menyiksa polisi yang dan diiringi dengan lagu Stuck in the middle with you yang terkenal itu mampu membuat penontonnya tidak beranjak dari kursi dan tidak mengedipkan mata sedikitpun untuk menyaksikan apa yang akan terjadi di menit-menit selanjutnya (kecuali beranjak dari kursi karena keadaan terpaksa),hanya saja,80% film ini didominasi Conversation Based sehingga membuat beberapa penontonnya mulai meleng konsentrasi,kejadian ini gw alami 2 kali,pertama kali gw nonbar Reservoir Dogs ama om gw,dimana om gw nonton Reservoir Dogs ga bisa selesai gara2x banyak dialog di film ini yang gak relevant ama filmnya (yaah,namanya juga Quentin Tarantino),kedua pas nonbar Alumni Banjarmasin Raider,pesertanya 3 orang,gw,Patrick,dan Marsel,si Patrick demen ama Reservoir Dogs dan memberi 5 out of 5 stars,padahal dia bukan manusia dari kaum melek film,dia melek anime,sebaliknya,si marsel masih kebingungan dan ga ngeh sama filmnya,persis kayak gw pas jaman smp nonton Inception,nganga2x ga ngerti ama endingnya,untung sekarang udah ngeh,otak gw jaman dulu belum jadi sih,hehehe.




Dan setelah berbagai konflik dan flashback,beserta twist mautnya itu,R.D diakhiri dengan klimaks yang membuat penontonnya melongo sekaligus tercengang berkat adegan mexican stand offnya yang gila itu kemudian disusul dengan raungan sadis yang membuat para viewernya kena after-effect goosebumps nan menggenaskan,Quentin Tarantino membungkus semuanya dan mengakhiri semuanya dengan cara yang aneh,nyenterik,dan agak absurd,membuat para penontonnya duduk termenung sebentar dan mulai mengomel sendiri berkat klimaks paling aneh yang pernah didapat,gw sendiri yang dulunya lebih suka Pulp Fiction dibanding R.D,setelah nonton R.D untuk kedua kalinya,gw sadar,R.D itu keren,gila,dan terlalu Overpowered,sebuah film yang membuat para penontonnya bersemangat!,Pulp Fiction itu Masterpiece-nya Quentin Tarantino?,Bitch Please,Reservoir Dogs FTW.






0 comments:

Post a Comment