Gambar diatas merupakan teaser-poster dari film berjudul Gran Torino yang menampaikan gelagat Clint Eastwood sambil megang shotgun dan ada semacam Batmobile dibelakangnya,sebenarnya kesan pertama yang saya tangkap saat melihat gambar diatas adalah:"ini pasti film mirip Car-Heist,tembak-tembakan,kejar-kejaran,dan ujung-ujungnya pasti seperti film No Country for old Men",kenapa,coba kita perhatikan lagi posternya:
1.judul film,Gran Torino,saya baru tahu kalau Gran Torino itu nama mobil setelah nonton film ini,kata pertama yang masuk kedalam otak saya adalah kata-kata "Gran",setiap kali mendengar kata gran,saya keingatan Video Game Grand Theft Auto Series,alasannya memang kedengaran sangat konyol,namun hal itu diperkuat dengan adanya senapan ditangan om Eastwood dan didukung mobil Vintage taon 70an yang sering saya temui saat saya dulu masih main ps2 dan hampir tiap hari "ngerusuh:" di kota san-andreas,jelas pemikiran cetek saya benar-benar stupid,tapi seenganya itu memberi gambaran bahwa film ini akan seperti itu (seperti GTA maksudnya)
2.kendaraan dibelakang sudah jelas yang terbayang-bayang dikepala saya adalah ini film mungkin menjadi film kebut-kebutan,dimana ceritanya Clint Eastwood adalah mantan pembalap mobil nascar,kemudian karena karena masalah keungan atau butuh uang AKA:B.U,kemudian mau tidak mau si om-om tua ini menjadi pembalap jalanan,itu kesan kedua yang saya tangkap. (makin ngawur)
3.Senapang yang dipegang om Eastwood,sudah jelas,selain balapan,mungkin ada penjahat yang nyulik istrinya dan minta tebusan bla3x,Eastwood yang tidak punya uang pun mau tidak mau balapan dan menghalalkan segala cara dengan nembak para pembalap-pembalap lainnya yang ikut balapan.
4.atau opsi terakhir,mungkin Eastwood mencari sesuap nasi,kemudian berencana mencuri mobil tua langka yang ada di poster itu.
alasan-alasan bodoh diatas memang alasan mainstream saya,karena saya orangnya mood-moodan nonton film,dan beruntungnya,akhirnya film ini ketonton juga,huehehehehe,Gran Torino yang saya sangka filmnya mirip-mirip Fast Furious versi TUA ternyata secara tidak disangka-sanga malah jadi genre film drama Arthouse yang bikin saya nganga dari awal,pertengahan,hingga akhir film ini.
Gran Torino bercerita tentang seorang veteran perang bernama Walt Kowalski (diperankan oleh Clint Eastwood),beliau adalah orang Introvert,anti-sosial,rasis,tidak peduli lingkungan sekitar,pasca kematian istrinya,Wally (nama panggilan biar enak,since Walt Kowalski kepanjangan ngetiknya,mending tulis wally aja),pun hidup layaknya seorang lansia yang kesepian,bukannya bersosialisasi seperti lansia pada umumnya,Wally lebih memilih menutup diri dari dunia luar dan don't give fuckin care terhadap sekitarnya,ia adalah seorang anti-sosial usia lanjut yang mungkin dikehidupan sehari-hari akan kita temui,hubungannya pun dengan anak-anaknya dan cucu-cucunya juga sangatlah buruk,sehingga sudah jelas,hidupnya hampa dan sendirian menghadapi kerasnya dunia.
Kesendirian itu berubah semenjak tetangga dia yang bernama Thao (Bee Vang) disuruh oleh geng sepupunya untuk mencuri mobil Gran Torinonya Wally,alasannya?,karena para geng sepupu2an ini tidak suka dengan sikap dan karakter Wally yang annoying (makanya jangan galak-galak om,kan jadi ribet masalahnya),hal makin runyam ketika satu persatu masalah mulai muncul,dan pada akhirnya,Walt Kowalsky harus turun tangan melindungi Thao yang dimusuhi geng-geng sepupu-sepupuan
penampakan Thao yang berhadapan dengan geng sepupu-sepupuan
coba sekali lagi bilang kalau saya annoying.
Nonton Gran Torino ini mengingatkan saya pada UPnya Disney Pixar yang saya tonton 7 bulan yang lalu,saat saya menonton Gran Torino,saya merasa seperti menonton film UP versi dewasa dengan gaya penceritaan khas drama-arthouse yang kelam,dimana Wally sendiri merupakan versi 4D dari Carl Fredickennya UP,jika dilihat lebih lanjut,Carl merupakan versi kartun dari Wally,dimana dia ditinggal pergi oleh istrinya,suka hidup sendiri,dan persamaan krusial yang sama dari antara mereka berdua adalah:mereka berdua adalah sosok yang tidak suka diperhatikan,sangat tertutup terhadap lingkungan sekitar,sampai mereka berdua bertemu dengan 2 orang anak laki-laki yang mengubah hidup mereka,siapa lagi kalau bukan Russel dan Thao ,2 orang anak laki-laki inilah yang merubah hidup mereka.
Saya suka dengan gaya penceritaan seperti ini,dimana Clint Eastwood dengan hebatnya,berhasil memerankan seorang kakek tua yang tidak suka diperdulikan dan sukses membuat dan mengajak penontonnya melihat cara pandang wally terhadap dunia,dari sudut pandang mata seorang kakek tua lansia bernama Walt Kowalski,dan membuat penonton tersadar,berpikir,dan menimbullkan pertanyaan di benak mereka seperti:"apakah selama ini ayahku bahagia tinggal sendiri?",atau "apakah ayahku akan benci padaku jika aku memasukannya ke panti jompo?",dan "apakah selama ini ayah bangga padaku",dan beberapa pertanyaan lainnya sukses membuat penonton dihantui oleh pertanyaan maut itu (termasuk saya.)
Yang saya kurang sukai hanyalah Akting dari beberapa cast yang memerankan penuduk imigran Hmong yang nyaris sangat kurang aktingnya,yang paling menonjol adalah Thao,karena jelas sekali tiap dialog dia sangat kaku dan engga natural dalam memperankan rolenya,i know dia memerankan karakter kikuk,namun tetap saja hal itu terkesan "mengganjal" di film ini,overall screenplay hebat,dan jelas sekali,terlihat akting Clint Eastwood lah yang paling memorable disini,dan malah terkesan menjadi film one man-show di tengah kegalauan lansianya.
Agak ironis memang,jam 12 siang tadi saya baru saja menonton The Good,The Bad,and The Ugly Sergio Leone selama 3 jam untuk yang ketika kalinya,selesai nonton The Good,The Band,and The Ugly,sayapun memutuskan untuk istirahat ngerandom di kasur sebentar dan kemudian membeli sepiring sate didekat rumah saya,selesai makan sate saya buka di twitter sebentar di laptop,kemudian saya tersadar,bahwa ada film Clint Eastwood yang belum saya tonton di laptop sejak februari lalu saya download,kemudian saya memutuskan untuk menonton film itu,kalau tidak salah waktu itu sekitar jam 6 sore,dan anda pasti tahu reaksi pertama saya saat menonton film itu,saya tercekat melihat penuaan seorang Clint Eastwood.
young eastwood......
old eastwood.
Ironis,kenapa Ironis,jarak 3 jam dari saat saya selesai menonton The Good,The Bad,and The Ugly pukul 3 sore,dan mulai menonton Gran Torino pukul 6 sore berasa seperti kapsul waktu,3 jam itu seperti jarak 40 tahun,dimana 3 jam yang lalu saya melihat kehebatan seorang Eastwood sebagai seorang jagoan western berumur 38 tahun,3 jam kemudian saya melihat sosok eastwood dalam usia 78 tahun sebagai seorang lansia yang renta dan dilanda nestapa,hal ini kemudian menyadarkan saya,bahwa nyatanya,ego seorang tua itu wajar dan sah-sah saja,nyatanya,tidak ada yang namanya orang tua lemah,yang ada hanyalah sosok berjiwa muda dan berani namun terbungkus dalam tubuh yang lemah dan renta,Wally Kowalski membuat kita sadar,bahwa mereka juga pernah muda,Eastwood yang nyatanya selain aktor juga adalah Director untuk film ini berhasil meneriakan pesan moral dari film ini saat film ini mencapai klimaks yang datar,namun unpredictable dan mencengangkan,isi teriakan itu adalah:
"JANGAN REMEHKAN KAMI,GENERASI MUDA,SAAT SAYA SEUMURMU SAYA SUDAH MEMBUNUH LEBIH DARI 13 ORANG KOREA!"
Akhir kata,gw ingat sekali pelajaran Ekonomi di kelas 1 SMP bahwa Manusia itu makhluk sosial yang membutuhkan orang lain,manusia yang tidak bersosial mungkin adalah sesuatu yang menyimpang,ahh,gw ingin sekali 65 tahun setelah gw menulis review film ini gw akan hidup sendiri saat anak-anak gw sudah ninggalin gw,gw hidup sendiri layaknya seorang Walt Kowalski,dan sampai suatu kali waktu,ada bocah hmong yang mencoba mencuri mobil Gran Torino gw,dan kalaupun tidak ada bocah Hmong yang mencoba mencuri mobil gue,saya akan sangat iri sekali dengan Walt Kowalski
8.0 out of 10
PS:itu poster film Gran Torino persis kayak kaskus penipuan poster film Drive kemarin,sama-sama menipu,ekspektasi ngeliat tabrak-tabrakan car hesit,tau-taunya malah ketonton drama art-house,agus-agus~~~~
0 comments:
Post a Comment