"FILM GAJE FILM GAJE FILM GAJE!!!!!!" Teriak seorang perempuan yang walked out bersama teman-temannya dari pemutaran Melancholy is a Movement. Perempuan itu tidak sepenuhnya salah karena memang benar, Melancholy is a Movement mungkin adalah film yang tidak jelas bagi sebagian orang. Walaupun film ini sekilas terlihat seperti film yang termasuk golongan style over substance, tapi perasaan yang saya rasakan saat menonton film terasa familiar karena apa yang hendak disampaikan oleh Richard Oh sangatlah sederhana: ini kisah tentang filmmaker yang berusaha untuk bertahan hidup.
Tuesday, April 28, 2015
Friday, April 17, 2015
Filosofi Kopi (2015) Review
Kopi. Satu kata yang tentu sangat
akrab di telinga banyak orang, khususnya orang Indonesia yang memang suka
banget ngopi. Mulai dari kalangan tua sampai muda, berstatus sosial apapun, mau
yang ngopinya di warkop dan kopinya dituangin dikit-dikit ke piring kecil,
sampai ngopi di coffee shop semacam Starbucks
dan konco-konconya, atau bahkan sampai ke para siswa/mahasiswa yang malem-malem
suka nyeduh kopi hitam untuk menemani di kala nyelesain tugas-tugas
sekolah/kuliah, semua orang dibuat jatuh cinta oleh kopi. Termasuk gue pribadi.
Everything that includes coffee in it
always excites me.
Segelintir di antaranya adalah ketika Dewi Lestari
membuat kumpulan cerita pendek berjudul Filosofi Kopi di pertengahan tahun
2000-an, bahkan sampai salah satu cerita pendeknya diadopsi ke dalam bentuk
film dengan judul buku yang sama, yaitu Filosofi Kopi. Sebagai orang
yang ngaku suka kopi, akhirnya gue cepat-cepat pergi ke bioskop untuk nonton
film ini setelah Ujian Nasional usai beberapa hari lalu.
Labels:
Movies
Tuesday, April 7, 2015
Furious 7 (2015) Review
Ibarat mobil, franchise Fast Furious ini kayaknya ga pernah keabisan bensin. Franchise yang awalnya bertemakan balapan liar lalu berubah haluan menjadi action-heist yang gila banget (bayangin aja 2 mobil nyeret brankas gede yang ngancurin banyak mobil polisi sama kota rio di fast five atau berhentiin pesawat gede pake mobil di landasan yang ga abis-abis di fast six). Dan sebelum film keenamnya keluar pun,
Labels:
Movies
Monday, April 6, 2015
Free To Play (2014) Review
In august 2011 a tournament featuring the popular
Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) game Dota 2 was held in Cologne,
Germany. It offered the largest prize pool to date - attracting professional
E-Sports players from around the world. This is The International Dota 2 Championships.
Ini adalah sebuah film yang didedikasikan untuk seluruh gamer di penjuru dunia. Sebuah film
tentang perjuangan betapa rumitnya kehidupan seorang gamer pro. Kita dapat
menyaksikan bagaimana persaingan dan kerja keras para gamer pro lewat sudut
pandang dari Clinton "FEAR" Loomis kapten dari Evil Geniuses (waktu itu dia masih menjabat kapten di tim Online Kingdom) asal Amerika Serikat,
Benedict "HYHY" Lim kapten dari tim Scythe asal Singapura, dan Danil "DENDI" Ishutin dari tim
Natus Vincere asal Ukraina.
Because Dota is more than just a game. It's an institution.
Subscribe to:
Posts (Atom)